ENAM belas demonstran ditangkap aparat kepolisian imbas ricuh demonstrasi menolak kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan serta Perkotaan atau PBB-P2 di depan Kantor Bupati Bone, Sulawesi Selatan.
Unggahan akun resmi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar yang berada di lokasi menyebutkan, belasan orang yang ditangkap merupakan mahasiswa dan warga yang mengikuti demonstrasi.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
"Informasi terakhir, 16 orang telah ditangkap oleh aparat kepolisian," tulis akun Instagram @lbh_makassar, dilihat Tempo pada Rabu, 20 Agustus 2025.
LBH Makassar juga mendesak kepolisian untuk membuka akses bantuan hukum bagi para demonstran yang ditangkap. "Warga dan mahasiswa yang menjadi korban penangkapan berhak untuk didampingi oleh bantuan hukum selama masa dalam pengawasan aparat kepolisian," tulis akun @lbh_makassar.
Kepala bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan, Komisaris Besar Didik Supranoto, belum menjawab pesan konfirmasi yang dikirimkan Tempo melalui aplikasi perpesanan WhatsApp terkait penangkapan demonstran.
Hingga laporan ini dipublikasikan pesan tersebut hanya menunjukan notifikasi dua centang abu alias terkirim saja.
Adapun, demonstrasi di Kabupaten Bone dipicu oleh keputusan Bupati, Asman Sulaiman, yang menaikan tarif PBB-P2 hingga 300 persen. Demonstrasi yang dimulai sejak Selasa, 19 Agustus 2025 pagi hari itu mulanya berjalan lancar.
Namun, jelang siang, Bupati tak kunjung menemui massa yang berdemonstrasi di depan kantornya. Pemerintah Kabupaten Bone hanya mengutus Kepala Badan Pendapatan Daerah untuk menemui massa.
Syahdan, massa yang tak puas dan geram lantaran Bupati tak kunjung menemui mulai mencoba merangsek masuk ke area dalam kantor Bupati Bone. Aksi tersebut ditanggapi kepolisian, Satuan Polisi Pamong Praja, dan prajurit TNI dengan saling dorong.
Hingga memasuki petang, kepolisian mengeluarkan kendaraan taktis dan mulai memukul mundur massa dengan semprotan air dan tembakan gas air mata. Massa berlarian ke arah barat daya atau di kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bone.
Namun, dalam unggahan video di akun Instagram @lbh_makassar pada Selasa, 19 Agustus 2025 pukul 23.20 WITA, tindakan represif aparat masih berlangsung di depan kampus IAIN Bone. Kepolisian terus memukul mundur massa hingga mendekati area depan gerbang kampus.