
GEMPA bumi M 4,9 mengguncang Bekasi, Jawa Barat, semalam. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan penyebab gempa bumi pada Rabu (20/8) adalah sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust).
Akibat gempa tersebut Badan Penanggulanggan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) mencatat puluhan rumah rusak, sejumlah bangunan, serta fasilitas pendidikan dan kesehatan rusak di Kabupaten Karawang akibat gempa Bekasi M4,9 pada Rabu (20/8).
“Sedangkan di Kabupaten Bekasi, gempa mengakibatkan satu unit rumah ibadah terdampak. Data ini masih bersifat dinamis,” ungkap Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar, Hadi Rahmat, Kamis (21/8).
Menurut Rahmat, rumah dan bangunan terdampak gempa tersebar di Kecamatan Telukjambe Barat, Kecamatan Klari, Kecamatan Pangkalan, Kecamatan Tegalwaru, serta Kecamatan Ciampel di Kabupaten Karawang.
Di Kabupaten Bekasi, bangunan rumah ibadah terdampak gempa berada di Desa Sukabungah, Kecamatan Bojongmangu.
BPBD Jabar merinci bangunan terdampak gempa di Kabupaten Karawang terdiri dari 4 unit rumah rusak ringan, 31 unit rumah rusak sedang, 1 unit rumah rusak berat, 2 unit rumah terdampak, 4 fasilitas kesehatan terdampak, 1 unit bangunan terdampak (aula), 1 unit tempat ibadah terdampak, serta 1 unit sarana pendidikan terdampak.
“Selain itu, gempa bumi tersebut juga mengakibatkan korban 40 KK (104 jiwa) terdampak. Belum ada laporan adanya korban jiwa akibat gempa tersebut. Data tersebut dihimpun hingga Kamis pukul 07.55 WIB. Kondisi terkini masih dalam validasi data terdampak,” bebenrya.
Mengutip dari situs resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal yang dipicu oleh sumber gempa sesar naik busur belakang Jawa Barat (West Java back arc thrust)," demikian keterangan pers dalam situs BMKG.
BRIN melalui Pusat Riset Kebencanaan Geologi telah melakukan penelitian mengenai sesar aktif utama di pulau Jawa, yaitu Sesar Baribis-Kendeng. Letaknya memanjang dari barat hingga timur dan ada di bagian belakang (utara) busur vulkanik Jawa.
Apa Itu Sesar Beribis?
Peneliti Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN Sonny Aribowo menjelaskan, Sesar Baribis-Kendeng merupakan sebuah sistem sesar yang kompleks dan besar, yang disebut Java Back-arc Thrust. Di Jabar, sesar ini melewati Cirebon, Indramayu, Majalengka, Subang, Purwakarta, Karawang, dan Bekasi.
Ada indikasi melalui daerah selatan Jakarta (perbatasan dengan Depok) dan di daerah Bogor. Tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui lokasi jalur sesar aktif-pernah bergerak setidaknya sejak 11 ribu tahun lalu-yang melalui kota-kota padat penduduk, agar kewaspadaan akan bahaya gempa dapat ditingkatkan.
“Ketika kita mengetahui ada indikasi aktif dari data geodesi dan seismisitas, perlu dikonfirmasi secara geologi apakah benar aktif atau tidak,” ujarnya.
Sonny pun menuturkan pada artikel berjudul Active Back-arc Thrust in North West Java, Indonesia yang terbit di jurnal Tectonics tahun 2022, Java Back-arc Thrust aktif di segmen Tampomas, sejak sekitar 50 ribu tahun lalu sampai saat ini..
Jejak morfologi (dari data Digital Elevation Model/DEM, sebagai indikasi awal sesar aktif) Java Back-arc Thrust ini menerus ke arah barat melewati Subang hingga ke selatan Jakarta dan Bogor.
“Imbauan untuk masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi, seperti: Instagram/Twitter (X): @infoBMKG
Website: https://www.bmkg.go.id atau https://inatews.bmkg.go.id. Aplikasi: Mobile Apps (IOS dan Android): WRS-BMKG atau Info BMKG." (AN/E-4)