Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkapkan sudah menerima puluhan laporan mengenai pondok pesantren yang rawan ambruk.
Laporan tersebut diterima melalui hotline 158 yang sudah diluncurkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU). Hotline tersebut diluncurkan sebagai respons dari ambruknya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo.
“Sampai hari ini sudah 80an dan kita verifikasi untuk segera kita audit,” kata Cak Imin kepada wartawan di Kantor Kemenko PM, Jakarta, Selasa (14/10).
“(Laporan) kerawanan. Intinya kerawanan ambruk,” imbuhnya.
Cak Imin mengatakan, dari puluhan laporan itu berasal dari beberapa provinsi yang memiliki jumlah ponpes cukup banyak.
“Merata, sih, Jawa, kemudian Aceh, Kalimantan,” jelasnya.
Selain itu, Cak Imin juga membeberkan kriteria ponpes untuk mendapatkan bantuan renovasi maupun pembangunan. Imbas ambruknya ponpes Al-Khoziny, pemerintah turun tangan dengan akan langsung melakukan audit kepada pesantren yang dianggap sudah berdiri sejak lama atau memiliki bangunan yang sudah tua.
“Nanti Kementerian PU akan mengaudit dan membantu teknis apa yang bisa dilakukan. Tiga prioritas: prioritas rawan, yang kedua siswa santrinya kira-kira di atas 1000, yang ketiga memang tidak mampu,” jelas dia.