GUBERNUR Jakarta Pramono Anung Wibowo akan melarang perdagangan daging hewan nonternak di Jakarta. Dia secara khusus menyoroti perdagangan daging anjing yang masih ada di sejumlah titik ibu kota.
Menurut Pramono, ada permintaan dari masyarakat untuk membuat Jakarta menjadi dog meat free atau bebas daging anjing. "Daging anjing tidak untuk dikonsumsi di Jakarta," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu di Balai Kota Jakarta pada Senin, 13 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Pramono menyatakan, larangan tersebut akan dia terapkan melalui peraturan gubernur (pergub). Targetnya, kata dia, pergub akan selesai disusun dalam waktu satu bulan. Pramono menuturkan, saat ini dia telah meminta staf Balai Kota untuk menyusuf draf regulasi tersebut.
Dalam pergub itu, Pemerintah Provinsi Jakarta akan mengacu pada Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2014 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan. Pramono menegaskan, keduanya berisi larangan mengkonsumsi daging anjing.
Nantinya, kata Pramono, pemerintah daerah akan ikut menegakkan larangan tersebut di lapangan setelah pergub rampung. "Setelah pergubnya jadi, aparat pemerintah daerah, termasuk Satpol PP, yang akan bertugas mengecek di lapangan," tuturnya.
Pramono menuturkan, rencana pembentukan pergub larangan konsumsi daging anjing dan kucing setelah bertemu dengan Koalisi Dog Meat Free Indonesia (DMFI). Organisasi masyarakat tersebut adalah kelompok advokasi perlindungan hewan yang bekerja untuk menghentikan perdagangan serta konsumsi anjing dan kucing di Indonesia.
Chief Operating Officer Koalisi DMFI Marry Ferdinandes mengatakan, saat ini peredaran daging anjing di Jakarta masih terjadi. “Rumah jagal cukup banyak juga ada di wilayah Jakarta, terutama yang terbesar ada di Cawang dan juga di Cibubur,” kata Marry saat memberi keterangan pers bersama Pramono.
Menurut Marry, ada sekitar 9.000 ekor anjing yang dipasok ke rumah-rumah jagal di Jakarta per bulan sejak 2013. Angka tersebut berasal dari pemantauan dan investigasi yang dilakukan DMFI. Mayoritas anjing tersebut, kata Marry, berasal dari Jawa Barat dan Bali.
Marry menegaskan pelarangan konsumsi daging hewan nonternak penting ada di Jakarta. Apalagi, kata dia, perilaku tersebut juga meningkatkan risiko rabies. "Jakarta sebagai role model harus jadi contoh," ucap perempuan yang berprofesi sebagai dokter hewan ini.