Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) RI Arrmanatha Nasir menyerukan agar Gerakan Non-Blok (GNB) terus menguatkan solidaritas dalam mendukung dan melakukan aksi nyata untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.
Dalam Pertemuan Tingkat Menteri Komite Palestina GNB di Kampala, Uganda, Rabu waktu setempat (15/10), ia menekankan bahwa GNB lahir dari perjuangan melawan kolonialisme dan penindasan yang hingga kini diderita rakyat Palestina.
“Berdiri bersama Palestina bukan hanya bentuk solidaritas, melainkan bentuk kesetiaan terhadap prinsip dasar Gerakan Non-Blok itu sendiri,” kata Wamenlu yang akrab disapa Tata itu, melalui keterangan tertulis Kemlu RI di Jakarta, Kamis.
Tata mendorong negara-negara anggota GNB memberikan bantuan kemanusiaan serta menegaskan dukungan terhadap pembangunan kembali Jalur Gaza dan terwujudnya proses perdamaian di Palestina.
Dalam kesempatan yang sama, Wamenlu menyampaikan posisi Indonesia yang menyambut baik tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Zionis Israel serta menegaskan pentingnya implementasi konsensus yang tercapai dalam KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh pada 13 Oktober lalu.
Ia kemudian mengutarakan kesiapan Indonesia mengirimkan hingga 20.000 personel untuk misi pemantauan perdamaian yang kredibel di Jalur Gaza.
“Kita perlu menegakkan perdamaian di lapangan dan menciptakan ruang aman bagi keberhasilan perundingan serta dalam upaya membangun kembali Gaza,” ucap Tata.
Wamenlu menyampaikan bahwa Indonesia berkomitmen memberikan beasiswa, pelatihan pegawai negeri, peningkatan kapasitas di bidang kesehatan dan pemerintahan, serta bantuan rekonstruksi bagi Palestina, kata dia.
Tata pun menyoroti kerja sama yang terjalin baru-baru ini antara pemerintah Indonesia dan badan PBB untuk penyediaan pangan, WFP, untuk menyalurkan bantuan pangan bagi warga Gaza.
“Indonesia tidak akan pernah goyah dalam membela kemerdekaan, martabat, dan perdamaian abadi bagi Palestina,” ucap dia, menambahkan.
Pertemuan Tingkat Menteri Komite Palestina GNB tersebut dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Uganda Odongo Jeje Abubakhar selaku Ketua GNB periode 2024-2027 dan menghadirkan Menteri Negara sekaligus Wakil Tetap Palestina untuk PBB di New York, Riyad Mansour.
Agenda utama pertemuan ini adalah membahas peran dan kontribusi GNB dalam mendorong perdamaian abadi, kemerdekaan serta pembangunan di Palestina.
GNB adalah organisasi internasional yang didirikan untuk negara-negara yang tidak berpihak pada blok kekuatan besar mana pun (Blok Barat atau Blok Timur) selama Perang Dingin.
Dibentuk pada tahun 1961, GNB berawal dari Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 dan dipelopori oleh beberapa negara seperti Indonesia, India, Mesir, Ghana, dan Yugoslavia.
GNB bertujuan untuk menentang imperialisme, kolonialisme, dan apartheid, serta memperjuangkan kedaulatan, perdamaian, dan kerja sama internasional yang adil.
Baca juga: Wamenlu: Gerakan Non-Blok redup, kurang mendukung Palestina merdeka
Baca juga: Indonesia serukan reformasi Gerakan Non-Blok demi relevan di masa kini
Pewarta: Nabil Ihsan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.