Siapa yang tak kenal dengan Didi Kempot, maestro pop Jawa yang melegenda. Sejak sang legenda meninggal, eksistensi opo Jawa tak lantas mati, malah kian menjadi. Lewat kenangan tentang karya-karya Didi Kempot, fans tetap setia pada sosok sang legenda.
Setidaknya eksistensi pop Jawa dirawat baik oleh Sobat Ambyar. Barisan fans yang disebut ”sad bois” dan “sad gerls” itu makin meningkat jumlahnya dari tahun ke tahun. Mereka ini terdiri dari anak-anak muda yang disebut Gen Z, seiring dengan pamor pop Jawa yang kian digandrungi para Gen Z.
Untuk merawat kenangan akan Didi Kempot dan mengukuhkan eksistensi pop Jawa, tahun ini, para Sobat Ambyar akan menggelar pertemuan offline besar yang pertama kali dalam kegiatan yang diberi tajuk Hajatan Sobat Ambyar pada bulan Desember mendatang.
Sobat Ambyar yang presidennya sekarang dijabat oleh Jarkiyo menjelaskan bahwa Hajatan Sobat Ambyar bukan acara yang tiba-tiba muncul. Tetapi bukti dari perjalanan panjang para penyuka dan pemerhati pop Jawa yang telah lama ada bahkan jauh sebelum Didi Kempot meninggal dunia. Meskipun harus diakui, sosok yang menjadi trigger mencintai dan mendukung pop Jawa makin mendapatkan tempat di hati masyarakat adalah Didi Kempot.
“Kami adalah barisan yang tumbuh dengan alami karena telah lama menjadi bagian dari pertumbuhan pop Jawa. Kami sama sekali bukan memanfaatkan momen perginya sang legenda itu untuk meneguhkan eksistensi Sobat Ambyar. Kami tumbuh bersama siapa saja yang berada di barisan ekosistem musik Indonesia terutama pop Jawa,” tegas pria asli Solo itu, Selasa (14/10).
Demikian pun dengan Hajatan Sobat Ambyar yang akan digelar Desember tahun ini dimulai di Jawa Timur (Kediri dan Jember), menyusul Jawa Tengah hingga (kemungkinan) Jabodetabek. Roadshow menuju acara puncak Hajatan Sobat Ambyar itu digelar di Surabaya.
Diakui Jarkiyo, pertumbuhan Sobat Ambyar di berbagai daerah yang begitu cepat memicu Sobat Ambar untuk segera memantapkan pergerakannya yang selama ini lebih banyak berada di balik layar. Salah satunya dengan mengupayakan sebuah event offline yang mempertemukan dan lebih mempersatukan Sobat Ambyar yang sudah merambah Papua.
"Terakhir, Sobat Ambyar menggelar Munas di Pemalang pada Mei 2025. Mengingat makin masifnya keberadaan Sobat Ambyar ini, maka pertemuan secara offline perlu digelar. Rencananya, akan ada Roadshow Hajatan Sobat Ambyar ini,” katanya.
Ditambahkan Kinan As, Managing Director Circlefab Coomunity, agency satu-satunya di Indonesia yang mendampingi gawe besar ini, pihaknya sangat mengapresiasi acara tersebut sebagai sebuah pergerakan komunitas anak muda yang melestarikan budaya yang sangat mulia bagi kelangsungan potensi lokal Indonesia yang harus dilestarikan.
Program ini memiliki memiliki tujuan besar yakni untuk menyatukan berbagai generasi pecinta musik pop Jawa dalam sebuah perayaan budaya dan kebersamaan, mengapresiasi seni musik pop Jawa sebagai warisan budaya yang layak dibanggakan serta, serta menginspirasi para musisi muda untuk meneruskan semangat dan karya seni budaya pop Jawa yang merupakan legacy dari para musisi pendahulu yang menginisiasi dan membesarkan genre ini.
”Maka, hajatan ini bukan hanya sekedar hiburan, tetapi juga perayaan kenangan, cinta dan solidaritas yang telah menyatukan Sobat Ambyar di seluruh Indonesia. Dengan semangat tersebut, gelaran hajatan ini akan menjadi momen penting sebagai upaya memastikan warisan seni budaya ini tetap hidup dan menginspirasi generasi masa kini,” ujarnya.
Sobat Ambyar yang tahun ini telah memasuki usia tahun ke-6 adalah komunitas yang lahir dari para penggemar musik pop Jawa. Dikenal dengan para anggotanya yang memiliki ikatan emosional mendalam terhadap lirik lagu pop Jawa yang sering bertema patah hati, kehilangan dan nostalgia.
Sobat Ambyar menjadi fenomena unik karena berhasil menghidupkan kembali popularitas musik pop Jawa di kalangan anak muda, bahkan mampu merangkul lintas generasi.
Selain mendukung musik pop Jawa, komunitas ini juga aktif mengadakan berbagai acara, seperti konser, meet-up dan kegiatan sosial. Semangat mereka tidak hanya tentang patah hati, tapi juga tentang kebersamaan dan solidaritas.