PEMERINTAH Indonesia membantah laporan sejumlah media Israel yang melaporkan Presiden Prabowo Subianto akan mengunjungi Israel dalam beberapa hari ke depan setelah menghadiri konferensi tingkat tinggi untuk perdamaian Gaza di Mesir.
“Tidak benar. Sesuai rencana awal Presiden akan kembali ke tanah air setelah acara di Mesir selesai,” kata Menteri Luar Negeri Sugiono dalam pernyataan tertulisnya, Senin, 13 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Sebelumnya beberapa media Israel melaporkan rencana kunjungan Prabowo, seperti Jewish News Syndicate (JNS), The Times of Israel, i24NEWS, dan Channel 12. Prabowo disebut akan mengunjungi Israel pada 14-15 Oktober 2025.
Influencer Israel dan orang dekat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Hananya Naftali, juga mengunggah rencana kunjungan Prabowo ke negara Zionis tersebut.
“BREAKING NEWS: Presiden Indonesia kemungkinan akan berkunjung ke Israel besok, menurut laporan media Israel. Saya harap ini terjadi. Waktunya untuk membuat perdamaian,” tulis Naftali di akun Instagram miliknya, @hnaftali, 12 Oktober 2025. Naftali menutup unggahan itu dengan bendera Israel dan Indonesia.
Hananya Naftali merupakan influencer yang menentang antisemitisme, antizionisme, dan gerakan BDS (Boikot, Divestasi, Sanksi) yang memblokir Israel. Menurut keterangan The Jerussalem Post, Naftali pernah bekerja sebagai orang dekat Netanyahu sebagai tim digitalnya.
Presiden Prabowo saat ini sedang berada di Mesir untuk menghadiri KTT perdamaian Gaza dan Israel di Sharm El-Sheikh. Rencananya Presiden Prabowo akan menyaksikan upacara penandatanganan perjanjian perdamaian dan penghentian perang di Gaza.
KTT tersebut juga akan dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara lain di antaranya Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Raja Yordania Abdullah II, Emir Qatar Syekh Thamim bin Hamad Al Thani, Presiden Turki Recep Tayip Erdogan, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Perdana Menteri Arab Saudi Muhammad bin Salman Al Saud, dan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres.
Sebelumnya, Presiden Prabowo beberapa kali mendorong Solusi Dua Negara dan berjanji akan mengakui Israel apabila Palestina merdeka. Janji itu disampaikan Prabowo saat berpidato pada Konferensi Internasional Tingkat Tinggi untuk Penyelesaian Damai atas Masalah Palestina dan Implementasi Solusi Dua Negara di New York, Amerika Serikat, pada 22 September 2025.
Bagi Prabowo, forum itu menjadi momentum negara-negara dunia untuk mengambil tanggung jawab sejarah yang bukan hanya berkaitan dengan nasib Palestina, tetapi juga masa depan Israel serta kredibilitas Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Dia menekankan pentingnya pengakuan atas kedaulatan Palestina.
“Tetapi Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina, Indonesia akan segera mengakui negara Israel,” kata Prabowo di Markas Besar PBB di New York.
Ketua Umum Partai Gerindra itu bahkan menyatakan akan mendukung semua jaminan atas keamanan Israel. Menurut Prabowo, solusi dua negara bisa membawa perdamaian. “Indonesia sekali lagi menegaskan kembali komitmennya terhadap solusi dua negara dalam masalah Palestina,” ucap Prabowo.
PM Israel Benjamin Netanyahu menyinggung pidato Prabowo saat berbicara pada urutan pertama di hari terakhir sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 PBB. Ia mengatakan, dirinya serta negara-negara lain mencatat kata-kata yang penuh semangat yang disampaikan oleh Presiden Indonesia.
“Dan saya mencatat, seperti halnya Anda juga pasti mencatat, kata-kata yang penuh semangat yang disampaikan di sini oleh Presiden Indonesia. Ini adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Dan ini juga merupakan pertanda tentang apa yang bisa terjadi di masa depan,” kata Netanyahu.
Netanyahu mengklaim bahwa para pemimpin Arab dan Muslim yang berpikiran maju mengetahui bahwa jika bekerja sama dengan Israel akan memberi mereka akses pada teknologi-teknologi mutakhir dari Israel, termasuk di bidang kedokteran, sains, pertanian, air, pertahanan, kecerdasan buatan, dan banyak bidang lainnya.
Beberapa hari setelah pidato tersebut, Israel menampilkan baliho bergambar Presiden Prabowo Subianto bersama sejumlah kepala negara termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.
Di Baliho tersebut berjejer pula Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohammed bin Zayed Al-Nahyan, Raja Yordania Abdullah II, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MBS), Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi, serta Presiden Palestina Mahmoud Abbas.
Menurut informasi yang beredar, baliho itu dipanjang di sejumlah titik di ibu kota Israel, Tel Aviv. Di media sosial terutama X, baliho itu ramai diperbincangkan karena disebut-sebut berkaitan dengan dukungan terhadap 21 poin proposal Trump terkait penyelesaian konflik Palestina-Israel di kawasan Timur Tengah.