Liputan6.com, Jakarta Timnas Italia terus menunjukkan progres positif bersama Gennaro Gattuso. Dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Tallinn, Gli Azzurri menaklukkan Estonia 3-1 dan mencatat tiga kemenangan beruntun sejak sang pelatih mengambil alih kursi kepelatihan.
Laga ini berjalan sesuai skenario yang diinginkan Italia. Moise Kean membuka skor cepat di menit ke-4, lalu Mateo Retegui dan Francesco Pio Esposito melengkapi pesta gol di menit ke-38 dan ke-74. Estonia hanya mampu membalas dua menit kemudian lewat Rauno Sappinen, setelah kesalahan fatal Gianluigi Donnarumma.
Meski tampil dominan, Italia sempat kehilangan momentum ketika Retegui gagal mengeksekusi penalti. Namun, permainan agresif dan intens—ciri khas Gattuso—tetap terlihat jelas sepanjang pertandingan.
Kemenangan ini bukan hanya memperkuat posisi Italia di klasemen Grup I, tetapi juga memperlihatkan karakter baru yang mulai terbentuk: disiplin, determinasi, dan keseimbangan antara kekuatan fisik dan teknik.
Tonali Dominan, Donnarumma Jadi Titik Lemah
Sandro Tonali menjadi bintang utama kemenangan Italia malam itu. Gelandang Newcastle United tersebut mendapat rating tertinggi versi Football Italia dengan nilai 8,5 berkat dominasinya di lini tengah. Ia mengatur tempo, menjaga ritme permainan, dan menjadi penghubung utama antara lini belakang dan lini depan.
Nicolo Barella juga tampil solid dengan rating 7. Ia memang berperan lebih tenang dibanding Tonali, tetapi tetap berkontribusi penting dalam menjaga keseimbangan permainan. Davide Frattesi yang masuk menggantikannya di menit ke-77 tidak cukup lama bermain untuk dinilai.
Sebaliknya, Gianluigi Donnarumma menjadi satu-satunya catatan buruk di laga ini. Kiper Manchester City tersebut mendapat rating 4,5 setelah melakukan blunder yang memberi Estonia gol hiburan. Kesalahan tangkapan bola yang terlepas di depan gawang membuat performanya malam itu jauh dari meyakinkan.
Pertahanan Solid, Dimarco dan Calafiori Mencuri Perhatian
Di sektor belakang, Riccardo Calafiori dan Federico Dimarco menjadi dua pemain yang tampil menonjol. Calafiori memperoleh rating 7,5 berkat penampilan dominan di udara dan kemampuannya membantu serangan dari lini belakang. Ia menunjukkan kematangan yang terus berkembang dalam sistem permainan Gattuso.
Dimarco juga mencatat rating 7,5 dengan performa konsisten di sisi kiri. Ia bekerja keras sepanjang laga dan mencatat satu assist untuk gol pembuka Moise Kean. Di Lorenzo dan Bastoni tampil cukup solid dengan rating 6,5, menjalankan peran mereka tanpa banyak kesalahan berarti.
Gattuso sendiri mendapat nilai 7. Pendekatan taktisnya mulai terlihat jelas, dengan intensitas permainan tinggi dan pressing agresif. Keputusan pergantian pemain juga efektif, terutama ketika memberi kesempatan pada Pio Esposito mencetak gol perdana bagi Italia.
Serangan Efisien, Retegui dan Pio Esposito Beri Bukti
Moise Kean hanya bermain selama 15 menit sebelum cedera, tetapi cukup untuk mencetak gol pembuka dan mendapat rating 7. Penggantinya, Francesco Pio Esposito, tampil percaya diri dan ikut menyumbang gol ketiga Italia, juga dengan nilai 7,5.
Mateo Retegui sempat gagal mengeksekusi penalti, tetapi menebusnya lewat satu gol di babak pertama. Ia mendapat rating 7,5 berkat kontribusinya di lini depan. Riccardo Orsolini tampil aktif dengan satu assist dan beberapa ancaman berbahaya ke gawang Estonia, juga mendapat nilai 7,5.
Giacomo Raspadori tampil lebih tenang dan kurang menonjol, hanya meraih rating 6. Leonardo Spinazzola yang menggantikannya tampil lebih hidup dan mendapat nilai 7.
Secara keseluruhan, kemenangan 3-1 ini menegaskan arah positif Italia di bawah Gattuso. Dengan Tonali sebagai motor utama, lini belakang yang semakin solid, dan semangat baru yang mulai terbentuk, Gli Azzurri perlahan menemukan kembali identitas mereka sebagai tim yang bermain dengan hati dan karakter.
Sumber: Football Italia