Liputan6.com, Jakarta Manchester City tengah menghadapi masa sulit akibat masalah kebugaran Rodri Hernandez. Pemain kunci di lini tengah itu belum benar-benar pulih dari cedera lutut yang dideritanya sejak musim lalu.
Absennya Rodri dianggap sebagai salah satu faktor utama anjloknya performa City pada musim 2024/2025. Tim asuhan Pep Guardiola bahkan harus menunggu hingga laga terakhir Premier League untuk memastikan tiket ke Liga Champions.
Kini, dengan kondisi fisik yang belum stabil dan cedera baru yang kembali muncul, Rodri belum bisa menjadi jaminan bagi City di sektor tengah, posisi yang selama ini ia kuasai dengan dominan.
Dampak Absennya Rodri bagi Performa City
Musim lalu menjadi salah satu yang terburuk bagi Manchester City di era Guardiola. Selain tersingkir lebih awal dari Liga Champions setelah kalah dari Real Madrid di babak play-off, performa tim juga tidak seimbang di lini tengah.
Ketidakhadiran Rodri membuat ritme permainan City terganggu. Selama bertahun-tahun, ia dikenal sebagai pengatur tempo dan jangkar pertahanan yang membuat sistem Guardiola bekerja. Tanpanya, City kehilangan keseimbangan antara menyerang dan bertahan.
Banyak pengamat di Manchester sempat beranggapan bahwa kembalinya Rodri akan menyelesaikan masalah. Namun, pemain berusia 29 tahun itu belum kembali ke level terbaiknya, dan City masih kesulitan menemukan bentuk permainan ideal.
Cedera Beruntun dan Kekhawatiran Guardiola
Dalam beberapa bulan terakhir, Rodri terus bergulat dengan masalah kebugaran. Guardiola bahkan mengakui bahwa sang pemain “tidak bisa tampil tiga pertandingan berturut-turut tanpa merasakan nyeri di lututnya.”
Masalah tersebut kini diperparah dengan cedera otot baru yang membuatnya absen dari skuad Timnas Spanyol untuk jeda internasional Oktober. Cedera itu terjadi saat ia ditarik keluar di babak pertama dalam laga melawan Brentford.
Kondisi ini membuat City harus berhati-hati. Setelah cedera lutut yang panjang, otot-otot pendukung sering kali belum sepenuhnya menyesuaikan, sehingga pemulihan total harus dilakukan bertahap agar tak memperburuk situasi.
Masa Depan Rodri di Etihad Masih Abu-abu
Musim lalu, Rodri hanya mencatat empat penampilan di semua kompetisi dengan total kurang dari 200 menit bermain tanpa kontribusi gol atau assist. Statistik ini menunjukkan betapa beratnya masa pemulihannya.
Jika kondisi ini tak segera membaik, Guardiola mungkin perlu mencari alternatif di lini tengah untuk menjaga kestabilan permainan City. Peran penting Rodri selama bertahun-tahun kini justru menjadi titik rawan dalam struktur tim.
Dengan usia yang memasuki 30 tahun dan riwayat cedera yang mengkhawatirkan, perjalanan Rodri bersama Manchester City memasuki fase krusial. Klub harus menemukan keseimbangan antara kesabaran menunggu dan kebutuhan untuk tetap kompetitif.