Tanda Cacar Air Sudah Tidak Menular dan Segera Sembuh, Ketahui Tahapan Penyakitnya

Liputan6.com, Jakarta Cacar air, infeksi yang disebabkan oleh virus varicella-zoster, dikenal sangat menular. Penyakit ini ditandai dengan ruam gatal yang berkembang menjadi lepuh berisi cairan. Memahami tanda cacar air sudah tidak menular adalah hal krusial untuk mencegah penularan ke orang lain, terutama mereka yang berisiko tinggi.

Meskipun gejala seperti demam dan kelelahan dapat mereda lebih cepat, cacar air tetap menular selama bintik-bintik berisi cairan masih ada. Cacar air dapat menyebar melalui sentuhan langsung atau percikan cairan tubuh dari batuk dan bersin. Penting untuk mengetahui kapan Anda atau anak Anda sudah aman untuk kembali beraktivitas di ruang publik.

Melansir dari National Health Service (England), cacar air menular 1 hingga 2 hari sebelum ruam muncul dan berhenti menular ketika semua lepuh telah berkerak. Ini biasanya terjadi 5 hingga 6 hari setelah ruam pertama muncul. Oleh karena itu, mengenali tahapan penyembuhan cacar air menjadi kunci.

Berikut Liputan6.com ulas lengkap seputar tanda cacar air sudah tidak menular.

Penyakit cacar air memiliki tiga tahapan utama yang dapat diamati pada kulit, yang membantu menentukan tingkat penularannya. Mengenali setiap tahap ini sangat penting untuk mencegah penyebaran virus, berikut dirangkum dari National Health Service (England):

Tahap 1: Munculnya Bintik-bintik Merah Kecil

Tahap ini ditandai dengan munculnya bintik-bintik kecil berwarna merah atau merah muda pada kulit. Bintik-bintik ini bisa muncul di mana saja, termasuk wajah, dada, punggung, bahkan di dalam mulut atau area genital. Bintik-bintik ini bisa menyebar atau tetap berada di area kecil, dan terkadang sulit terlihat pada kulit gelap.

Tahap 2: Bintik Berubah Menjadi Lepuh Berisi Cairan

Bintik-bintik kecil tersebut kemudian terisi cairan dan berubah menjadi lepuh yang sangat gatal. Lepuhan ini bisa pecah setelah sekitar satu hingga dua hari. Pada tahap inilah cacar air berada pada kondisi yang paling menular, karena cairan di dalam lepuh mengandung virus aktif.

Tahap 3: Lepuh Mengering dan Berkerak

Ini adalah tahap akhir dari ruam cacar air. Lepuhan yang pecah atau mengering akan membentuk keropeng atau kerak. Beberapa kerak mungkin terlihat bersisik, sementara yang lain mungkin masih mengeluarkan sedikit cairan. Menurut Cleveland Clinic, meskipun ruam melewati tiga tahap ini, Anda bisa memiliki semua jenis benjolan secara bersamaan, sehingga penting untuk memastikan semua bintik telah mengering.

Cacar air dinyatakan sudah tidak menular ketika semua lepuh telah melewati tahap pengeringan dan berubah menjadi kerak atau koreng. Selama masih ada satu saja lepuh yang berisi cairan, virus Varicella zoster masih dapat menyebar.

Menurut National Health Service (England), proses ini umumnya memakan waktu sekitar 5 hingga 6 hari setelah ruam pertama muncul. Tanda-tanda lain yang menyertainya adalah hilangnya gejala sistemik, seperti demam dan kelelahan, yang menandakan tubuh sudah berhasil melawan virus.

Ketika semua bintik pada tubuh sudah berubah menjadi kerak, penderita tidak lagi dapat menularkan penyakit ini kepada orang lain. Oleh karena itu, penting untuk memastikan seluruh ruam telah mengering sempurna sebelum kembali beraktivitas di tempat umum, seperti sekolah atau kantor.

Karena cacar air sangat menular, mengambil langkah-langkah pencegahan adalah hal yang sangat penting. Virus ini dapat menyebar melalui udara (batuk atau bersin) dan kontak langsung dengan cairan dari lepuhan.

1. Isolasi Diri: Jauhkan anak-anak dari sekolah atau tempat penitipan anak hingga semua bintik mereka berkerak. Hal ini juga berlaku untuk orang dewasa yang sebaiknya tidak bekerja sampai semua bercak mengering.
2. Hindari Kontak dengan Kelompok Berisiko Tinggi: Penderita cacar air harus menjauhi orang-orang yang berisiko mengalami komplikasi serius, seperti bayi baru lahir, wanita hamil, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya pasien yang menjalani perawatan kanker).
3. Jaga Kebersihan: Mencuci tangan secara teratur dan menghindari menyentuh ruam dapat membantu mencegah penyebaran virus.

Beberapa kelompok orang memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami komplikasi serius jika terkena cacar air. Menurut Cleveland Clinic, mereka termasuk:

1. Bayi Baru Lahir: Sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya matang, membuat mereka sangat rentan.
2. Wanita Hamil: Infeksi cacar air selama kehamilan dapat menyebabkan masalah serius pada janin.
3. Orang dengan Sistem Kekebalan Tubuh yang Lemah: Individu yang sedang menjalani perawatan kanker, mengonsumsi obat imunosupresan, atau memiliki kondisi medis tertentu memiliki risiko tinggi.

Kelompok-kelompok ini disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika terpapar virus atau mengalami gejala cacar air.

Penyebab dan Cara Penyebaran Cacar Air

Cacar air disebabkan oleh virus varicella-zoster. Virus ini sangat menular dan dapat menyebar melalui dua cara utama:

1. Melalui Udara: Ketika seseorang yang terinfeksi batuk atau bersin, virus dapat menyebar melalui percikan ludah dan dihirup oleh orang lain.
2. Melalui Kontak Langsung: Kontak langsung dengan cairan yang keluar dari lepuhan cacar air juga dapat menularkan virus.

Penting untuk diingat bahwa seseorang dapat menularkan virus satu hingga dua hari sebelum ruam pertama muncul, bahkan saat mereka belum menyadari bahwa mereka sakit.

Pentingnya Vaksinasi Cacar Air

Sebelum vaksin cacar air pertama tersedia pada tahun 1995, hampir semua orang terkena cacar air saat balita atau anak kecil. Namun, sejak vaksinasi menjadi bagian dari jadwal imunisasi rutin, angka kejadian cacar air telah menurun hingga 90% menurut Cleveland Clinic.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa vaksinasi tidak 100% efektif. Beberapa orang yang telah divaksinasi masih bisa mengalami "infeksi terobosan," tetapi biasanya gejalanya jauh lebih ringan.

Cacar air sangat menular. Masa penularannya dimulai satu hingga dua hari sebelum ruam pertama muncul dan ber...