Jakarta, CNBC Indonesia- Transmedia bersama Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menggelar Financial Festival pada 20-21 Agustus 2025 di Medan, Sumatera Utara. Acara ini menjadi bagian dari edukasi untuk meningkatkan literasi keuangan yang diharapkan mendorong kesadaran masyarakat termasuk generasi muda untuk bijak dalam pengelolaan keuangan.
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa dalam LPS Financial Festival 2025 menyebutkan LPS didirka tahun 2024 dan muali beroperasi tahun 2025 untuk melindungi dana simpanan masyarakat di perbankan yang diperluas menajalankan Program Penjamin Polis (PPP) untuk melindungi pemegang polsi asuransi dan perusahaan asuransi syariah dalam rangka menjaga stabilitas sistem keuangan.
Purbaya dalam paparannya menyebutkan perkembangan ekonomi RI di tengah gejolak ekonomi global termasuk belajar dari 2 periode krisis 1997/1998 hingga 2008/2009. Jika pada 1997/1998 pemerintah melakukan pengetatan moneter maka pada tahun 2008/2009 Indonesia memiliki justru melonggarkan kebijakan moneter dengan belanja pemerintah yang diperluas, ekonomi dalam negeri mampu bertahan dengan konsumsi domestik terjaga sehingga ekonomi tumbuh di atas 4%.
Kebijakan ekonomi 2009 akhirnya dipakai pemerintah untuk menghadapi krisis di periode pandemi Covid-19 2021. Kondisi ini juga dipakai untuk menghadai ketidakpastian tahun 2025.
Purbaya menyebutkan Indonesia memiliki modal besar menjaga pertumbuhan tetap tinggi di tengah berbagai ketidakpastian global mulai dari permintaan domestik yang besar dengan menjaga daya beli, meningkatkan investasi dan mendorong produktivitas sektor rill.
Selengkapnya simak dalam LPS Financial Festival di CNBC Indonesia (Rabu, 20/08/2025)