AI Emang Pintar, tapi enggak Punya Hati!, Psikolog Ingatkan Risiko Curhat ke AI

1 day ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
AI Emang Pintar, tapi enggak Punya Hati!, Psikolog Ingatkan Risiko Curhat ke AI Ilustrasi: Seseorang tengah curhat dengan aplikasi AI pada ponsel pintarnya.(ANTARA/Ahmad Rifandi)

GURU Besar Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Rose Mini Agoes Salim, mengingatkan masyarakat untuk tidak menjadikan kecerdasan buatan (AI) sebagai tempat curhat atau konsultasi terkait permasalahan hati dan kepribadian. Menurutnya, AI tidak mampu memahami secara utuh konteks dan kondisi psikologis seseorang.

“Apa yang diungkapkan oleh AI mungkin betul, tapi apakah itu bisa suitable atau cocok untuk situasi kondisi orang ini saat ini, itu yang mesti dipertanyakan lebih lanjut. Kalau kaitannya dengan sesuatu misalnya masalah hati, kepribadian, ada baiknya untuk tidak selalu dengan AI konsultasinya,” kata psikolog yang disapa Romi dikutip dari Antara, Senin (13/10).

Romi menjelaskan, jawaban AI cenderung bersifat standar karena bersumber pada basis data yang sama. Artinya, respons yang diberikan bisa seragam untuk banyak orang, tanpa mempertimbangkan faktor individual.

Romi mengatakan AI memang bisa mengumpulkan data-data untuk menjawab atas permasalahan kita. Namun, jika masalahnya menyangkut hal spesifik tentang kepribadian atau masalah tertentu yang sebenarnya tidak bisa dijelaskan lewat data, maka hasilnya akan menjadi kurang tepat jawabannya karena tidak melihat situasi kondisi atau keadaan orang tersebut.

"Bagaimana dia meresponsnya, beradaptasi dengan masalahnya, bagaimana dia juga kemudian mencari jalan keluar dari masalahnya. Hal itu kan kalau kita konsultasi ke seseorang manusia, maka kemungkinan akan dipertimbangkan hal-hal yang lain,” jelasnya.

Romi mengatakan saat berkonsultasi dengan manusia justru akan mempertimbangkan lebih banyak aspek, termasuk cara seseorang beradaptasi, merespons masalah, hingga mencari jalan keluar.

Menurut Romi, sebagian orang mungkin merasa lebih nyaman bercerita pada AI karena tidak merasa dihakimi dan percaya rahasianya aman. Namun, jika seseorang merasa tidak memiliki teman dekat untuk berbagi, konsultasi dengan psikolog seharusnya tidak dianggap tabu atau identik dengan gangguan jiwa.

Meski curhat dengan teman dekat memang biasanya lebih nyaman karena sudah saling paham. Namun, lanjut Romi, teman yang terlalu memahami kita kadang memberikan saran belum tentu sesuatu yang objektif, tapi berdasarkan pendirian-pendirian tertentu.

“Ada baiknya memberikan kesempatan pada diri orang ini yang perlu konsultasi itu untuk mengevaluasi dulu. Apakah saya memang tidak sama sekali membutuhkan orang untuk curhat, atau memang hanya dengan butuh dengan AI. Karena jangan sampai dengan hasil informasi yang diberikan AI bisa jadi salah jalan juga,” kata Romi.

Romi menegaskan, manusia pada dasarnya makhluk sosial sehingga interaksi dengan sesama manusia sangat penting. AI boleh digunakan untuk mencari informasi ringan, namun untuk permasalahan yang lebih dalam, sebaiknya tetap melibatkan ahli.

“Kalau kadang-kadang cari informasi yang kecil tentang sesuatu ‘saya kok suka cemas ya apa ya penyebabnya bisa ini bisa ini’, nah itu mungkin masih bisa ya. Tapi kalau misalnya sudah mendalam, kalau menurut saya sebaiknya tidak dengan AI lagi,” jelas Romi. (P-4)

Read Entire Article