Jakarta (ANTARA) - Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) menyambut positif inisiatif PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk menyediakan kereta-kereta khusus yang mengangkut hasil pertanian guna menyejahterakan para pedagang di desa yang selama ini masih mengalami kesulitan transportasi.
"Kita akan meniru seperti di China. Kami sedang bersurat kepada PT KAI agar ada kereta-kereta khusus yang mengangkut hasil pertanian, termasuk besok kami rencananya juga ke daerah Jawa Barat ya, salah satunya Majalengka, yang setiap pagi mereka ini masih terdiskriminasi untuk kereta, jadi hanya boleh satu kali tetapi campur orang, sehingga enggak ada pilihan lain," kata Wakil Kepala BP Taskin Nanik S. Deyang di Jakarta, Rabu.
Ia mengemukakan, BP Taskin memang mengusulkan agar kereta-kereta tersebut khusus digunakan untuk mengangkut hasil bumi maupun pertanian untuk membantu para pedagang kecil di desa-desa.
Nanik mencontohkan Kota Cirebon, Jawa Barat, yang termasuk kota logistik yang selama ini masih mengalami persoalan truk-truk odol (over dimension over loading) atau kelebihan muatan.
"Misalnya kota Cirebon ini termasuk kota logistik ya, jadi nanti ini bisa jadi yang hasil bumi beberapa kabupaten di sekitarnya akan di-pool (kumpulkan) ke kota Cirebon, kemudian diangkut bisa menggunakan kereta api karena sekarang kan juga ada persoalan di truk dengan kebijakan odol yang pembatasan angkutan, sehingga mungkin ini menjadi solusi baru," ujar dia.
Baca juga: KAI Siapkan KA Khusus Petani dan Pedagang, Perkuat Akses dan Gerak Ekonomi Masyarakat
Sementara itu, Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko memaparkan ada sembilan prioritas BP Taskin dalam rangka pengentasan kemiskinan, yakni pangan, energi baru terbarukan, digital, industri kreatif, perumahan, pendidikan, kesehatan, transportasi, dan hilirisasi atau pengolahan.
Menurutnya, langkah KAI untuk menyediakan kereta khusus yang mengangkut hasil pertanian menjadi salah satu solusi di sektor transportasi yang akan digabungkan dengan koperasi angkutan.
"Salah satu yang menjadi perhatian kami kan sektor koperasi angkutan. Jadi keretanya oleh BUMN, KAI, kemudian dari desa menuju stasiunnya, nah kita coba kelola dengan koperasi angkutan merah putih, sedangkan untuk badan usahanya dari desa," kata Budiman.
Sebelumnya, Direktur Utama (Dirut) PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Bobby Rasyidin mengungkapkan layanan kereta api khusus untuk petani dan pedagang dalam tahap uji dinamis (dynamic trial).
"Kereta api (KA) petani dan pedagang sekarang kita sedang dynamic trial, untuk hal ini kami akan melihat feedback-nya," ujar Bobby.
Hal tersebut bertujuan agar PT KAI nantinya bisa menentukan nilai ekonominya sehingga dapat menumbuhkan ekonomi petani dan pedagang.
"Sehingga nanti kita bisa menentukan nilai ekonominya untuk mendorong pertumbuhan dari petani dan pedagang yang mengangkut komoditas-komoditasnya dengan menggunakan kereta api," kata Bobby.
Baca juga: Tindak lanjut pidato Presiden, BP Taskin percepat laksanakan MBG di 3T
Baca juga: Dirut KAI: Kereta api petani dan pedagang dalam tahap uji dinamis
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.