ANGGOTA Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Habib Syarief mendesak Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mengusut kasus kematian Angga Bagus Perwira, seorang siswa SMP N 1 Geyer, Grobogan, Jawa Tengah. Angga diduga kehilangan nyawa akibat mengalami perundungan di lingkungan sekolah.
Habib Syarief mengatakan kasus ini menjadi duka bagi bangsa Indonesia. "Kasus ini harus diinvestigasi secara menyeluruh dan transparan tanpa ada yang ditutup-ditutupi," kata Habib dalam keterangan tertulis di laman Fraksi PKB, dikutip pada Senin, 13 Oktober 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu mengatakan, seharusnya sekolah menjadi tempat aman yang bebas dari segala kekerasan maupun perundungan. Namun, dengan adanya kejadian ini, Habib menganggap sekolah gagal melindungi Angga dari praktik perundungan.
Menurut dia, pihak sekolah turut bertanggung jawab atas kematian Angga yang merupakan masi duduk di bangku kelas VII. "Siapa pun yang terlibat atau membiarkan, harus diberi sanksi. Kepala sekolah juga harus bertanggung jawab karena gagal menciptakan lingkungan sekolah yang aman," tutur dia.
Habib menekankan, seluruh pihak di sekolah harus berkomitmen untuk menghapus praktik perundungan. Termasuk guru dan kepala sekolah yang harus jeli mengawasi perilaku siswa. Ia menyesalkan kejadian ini luput dari pengawasan.
"Guru dan kepala sekolah seharusnya mengetahui jika ada masalah yang dialami siswa. Jangan menutup mata seolah baik-baik saja, padahal ada anak yang menjadi korban," tutur dia.
Pengabaian itu, kata Habib, merupakan sikap yang menyalahi komitmen sekolah sebagai lembaga pendidikan yang wajib memberi rasa aman bagi siswa. Dia mempertanyakan bagaimana pengawasan dari sekolah saat kejadian tersebut. Ia menekankan, seluruh pemangku kepentingan dunia pendidikan harus memutus rantai perundungan di sekolah.
Menurut informasi yang beredar, Angga ditemukan meregang nyawa di ruang kelas usai berkelahi dengan siswa lain. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah belum menjelaskan kronologi kematian angga. "Saya akan cek dulu ya," ucap Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat saat dihubungi pada Senin, 13 Oktober 2025.