Jakarta (ANTARA) - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyalurkan kredit infrastruktur sebesar Rp412,13 triliun hingga Agustus 2025 atau tumbuh 15,23 persen year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp357,65 triliun.
Corporate Secretary Bank Mandiri M Ashidiq Iswara, dalam keterangannya di Jakarta, Senin, mengatakan kredit tersebut telah disalurkan ke berbagai subsektor strategis, termasuk jalan, transportasi, migas dan energi terbarukan, tenaga listrik, telematika, perumahan rakyat, fasilitas kota, hingga konstruksi.
Pembiayaan ini mencakup pembangunan proyek-proyek vital seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, dan jaringan kereta api yang kini telah memberikan manfaat langsung bagi masyarakat dan dunia usaha.
Subsektor transportasi menjadi kontributor terbesar dari penyaluran kredit infrastruktur tersebut yakni mencapai Rp121,44 triliun atau tumbuh 33,9 persen yoy.
Sementara subsektor jalan meningkat 18,1 persen yoy menjadi Rp55,81 triliun.
Adapun pembiayaan untuk sektor migas dan energi terbarukan tumbuh 16,3 persen yoy menjadi Rp39,66 triliun, dan telematika mencapai Rp40,16 triliun atau naik 11,0 persen yoy.
Ashidiq yang akrab disapa Ossy menyampaikan bahwa dukungan Bank Mandiri terhadap pembiayaan infrastruktur sejalan dengan Astacita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, terutama dalam misi memperkuat konektivitas antarwilayah, meningkatkan produktivitas rakyat, serta mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan.
"Bank Mandiri berkomitmen untuk terus memainkan peran penting sebagai mitra strategis pemerintah dalam memperkuat fondasi ekonomi bangsa melalui pembiayaan infrastruktur. Langkah ini bukan hanya membangun jalan, jembatan, atau bandara, tetapi juga membuka jalan bagi masyarakat untuk tumbuh, berdaya, dan sejahtera," kata dia.
Ossy menambahkan penyaluran kredit ini juga merupakan wujud nyata peran Bank Mandiri dalam mendukung pembangunan infrastruktur di luar anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
"Kami meyakini pembangunan infrastruktur memiliki multiplier effect terhadap perekonomian mulai dari penciptaan lapangan kerja baru, peningkatan konektivitas antarwilayah, hingga mendorong investasi di sektor-sektor produktif," ujar dia.
Bank Mandiri pun menilai prospek sektor infrastruktur akan semakin meningkat ke depan, sejalan dengan arah kebijakan pemerintah dalam proyek strategis nasional (PSN) yang menjadi katalis bagi pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Melalui pembiayaan infrastruktur, Bank Mandiri memperkuat sinergi antara sektor keuangan dan sektor riil untuk menghadirkan dampak nyata bagi masyarakat.
"Kami ingin terus menjadi bagian dari perjalanan Indonesia menuju kesejahteraan yang merata. Dengan dukungan jaringan, pengalaman, dan kemampuan pembiayaan yang kuat, Bank Mandiri siap mendukung pembangunan dari hulu ke hilir dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan tata kelola yang baik," sebut Ossy.
Baca juga: Bank Mandiri serap 63 persen dana Rp55 T, mayoritas sektor padat karya
Baca juga: Bank Mandiri salurkan Rp31,79 triliun KUR hingga Agustus 2025
Baca juga: Bank Mandiri catat portofolio berkelanjutan capai Rp304,5 triliun
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.