BADAN Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Mulawarman atau BEM KM Unmul menolak segala bentuk militerisasi kampus. Termasuk keterlibatan mereka dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru atau PKKMB.
Presiden BEM KM Unmul M. Ilham Maulana mengatakan, universitas adalah ruang aman, tempat tumbuhnya nalar kritis, kebebasan berpikir, dan kemerdekaan dalam berekspresi. "Nilai-nilai tersebut dinodai oleh kehadiran aparat militer dalam kegiatan PKKMB di Universitas Mulawarman 2025," kata Maulana dalam keterangan tertulis yang diterima Selasa, 12 Agustus 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Maulana, kehadiran militer dalam kegiatan yang seharusnya menjadi ruang pembuka bagi mahasiswa baru untuk mengenal dunia akademik adalah bentuk nyata normalisasi kekuatan bersenjata di ruang sipil pendidikan.
Ia pun menyoroti tindakan Koordinator Staf Ahli Pangdam VI/Mulawarman Brigadir Jenderal TNI Deni Sukwara yang memanggil anggota BEM FISIP Unmul ke depan karena menyanyikan lagu dengan penuh semangat juang dalam acara PKKMB tersebut.
Ia menilai tindakan tersebut mencederai prinsip kebebasan berekspresi yang seharusnya dijamin di lingkungan kampus.
Maulana juga mengatakan bahwa kampus bukanlah tempat untuk pendekatan represif. Sehingga, kehadiran militer dalam kegiatan orientasi mahasiswa baru bukan hanya tidak relevan secara akademik, namun juga berbahaya bagi iklim kebebasan dan kemerdekaan berpikir.
"PKKMB seharusnya menjadi ruang edukatif, bukan ladang penanaman doktrin militeristik," kata Maulana.
Dengan demikian, BEM KM UNMUL menolak keras kehadiran militer dalam kegiatan PKKMB maupun kegiatan apa pun di lingkungan Universitas Mulawarman.
"Kami menolak segala bentuk militerisasi kampus, baik secara simbolik maupun struktural. Kami juga mengutuk tindakan intimidasi terhadap mahasiswa, yang mencerminkan cara pandang kekuasaan terhadap suara kritis sebagai ancaman," tegas Maulana.
BEM KM UNMUL pun mendesak rektorat bersikap tegas dan memutus segala bentuk kerja sama atau keterlibatan institusi militer dalam kegiatan kampus yang tidak berkaitan langsung dengan kebutuhan akademik sipil.
"Kampus harus dijaga sebagai ruang demokratis yang aman dari tekanan kekuatan represif. Karena bagi kami, kampus adalah tempat bertumbuhnya nalar, bukan ketakutan. Kampus adalah tempat belajar dengan merdeka, bukan barak militer," kata Maulana.
Sebelumnya, Wakil Rektor III atau Bidang Kemahasiswaan Universitas Mulawarman Moh. Bahzar mengklarifikasi keterlibatan Kapoksahli Pangdam VI/Mulawarman Brigadir Jenderal TNI Deni Sukwara dalam PKKMB yang digelar pada Senin, 4 Agustus 2025 lalu. Dia mengklaim Unmul kerap mengundang unsur TNI setiap tahun. Namun, tahun-tahun sebelumnya kampus hanya mengundang perwakilan Komando Resor Militer.
Perwakilan TNI di PKKMB Unmul memberikan materi mengenai geopolitik dan kepemimpinan. “Apa salahnya? karena itu kan untuk mengisi wawasan kebangsaan. Nampaknya itu kan digoreng-goreng,” kata Bahzar.