Liputan6.com, Jakarta Pelatih tim nasional Inggris, Thomas Tuchel, melontarkan kritik tajam terhadap para suporter setelah kemenangan 3-0 atas Wales dalam laga persahabatan di Stadion Wembley. Meskipun timnya tampil dominan sejak awal, Tuchel menilai atmosfer di stadion justru mengecewakan.
Sebanyak 78.126 penonton hadir di Wembley pada laga tersebut. Namun, menurut Tuchel, dukungan dari tribun tidak sebanding dengan performa luar biasa timnya di lapangan.
“Kami punya satu setengah hari latihan menghadapi tim yang terlatih dengan baik, dan kami bermain sangat bagus,” ujar Tuchel kepada ITV.
“Kami bisa saja unggul 5-0 di babak pertama. Kami tak bisa mencetak gol keempat dan kelima, tapi stadion tetap diam. Kami tidak mendapat energi apa pun dari penonton. Kami sudah melakukan segalanya untuk menang,” tegasnya.
Tuchel: Yang Terdengar Hanya Fans Wales
Tuchel juga menyatakan rasa kecewanya terhadap minimnya semangat suporter Inggris, terutama setelah tim mencetak tiga gol cepat melalui Morgan Rogers, Ollie Watkins, dan Bukayo Saka. Bagi Tuchel, seharusnya performa seperti itu mendapat sambutan lebih meriah.
Saat ditanya apakah ia mengharapkan dukungan yang lebih besar dari publik Wembley, Tuchel menjawab lugas: “Ya, tentu saja. Apa lagi yang bisa Anda berikan dalam 20 menit pertama? Kami tidak memberi mereka ruang untuk keluar.”
Ia menambahkan dengan nada kecewa, “Jika yang Anda dengar hanya suporter Wales selama setengah jam, itu menyedihkan. Tim ini pantas mendapatkan dukungan lebih hari ini.”
Inggris Menang Besar, Tapi Energi Lesu dari Tribun
Meski menang telak, Tuchel tampaknya lebih fokus pada respons suporter ketimbang skor akhir. Ia menilai dukungan dari tribune merupakan bagian penting dalam menjaga semangat tim, terutama dalam pertandingan persahabatan yang kerap digunakan sebagai ajang pembentukan karakter tim.
Tuchel menegaskan bahwa kerja keras timnya pantas diapresiasi lebih tinggi. Dengan hasil ini, Inggris memperpanjang tren positif mereka di bawah asuhannya, namun kritik dari sang pelatih menyoroti sisi lain: hubungan emosional antara tim dan penggemar yang belum sepenuhnya terbangun.
Bagi Tuchel, kemenangan 3-0 bukan hanya soal hasil, tapi juga tentang bagaimana energi stadion bisa memantulkan gairah dan semangat tim nasional Inggris di setiap pertandingan.