Moscow (ANTARA) - Kerusuhan pecah di Kota Douala, Kamerun, setelah pemimpin oposisi Issa Tchiroma mengumumkan kemenangannya dalam pemilihan presiden sebelum data resmi dirilis, demikian dilaporkan portal berita Africanews, Kamis.
Tchiroma, melalui media sosial pada Selasa, menyatakan dirinya menang dalam pemilu dan berjanji akan mempublikasikan laporan rinci mengenai hasil perolehan suara di setiap wilayah dalam beberapa hari mendatang.
Pernyataan tersebut memicu gelombang protes di Douala, kota terbesar di Kamerun. Aparat keamanan dalam jumlah besar diterjunkan untuk mengendalikan situasi.
Menurut laporan Africanews, polisi terpaksa menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa yang mulai bertindak anarkis.
Sementara itu, hasil resmi pemilihan presiden Kamerun dijadwalkan akan diumumkan paling lambat pada 26 Oktober mendatang.
Pemilu yang digelar pada Minggu (12/10) tersebut diikuti oleh 12 kandidat, termasuk satu kandidat perempuan. Presiden petahana Paul Biya, yang telah memimpin Kamerun selama 43 tahun, kembali mencalonkan diri untuk mempertahankan kekuasaannya dalam masa jabatan berikutnya.
Baca juga: Presiden Kamerun prihatin tingkat emigrasi di kalangan muda meningkat
Baca juga: PBB: 2,3 juta orang di Kamerun butuh bantuan kemanusiaan mendesak
Penerjemah: Aria Ananda
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.