Medan, CNBC Indonesia - PT Inalum, salah satu anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, merupakan salah satu produsen aluminium terbesar di negara ini. Tak hanya berkontribusi untuk negara, Inalum juga berkontribusi bagi daerah setempat, khususnya bagi warga Sumatera Utara, tempat di mana pabrik aluminium Inalum berada.
Direktur Utama Inalum Melati Sarnita menyebut, saat ini 81,6% pekerja Inalum berasal dari Sumatera Utara.
Melati mengatakan, hal ini juga merupakan dampak dari kinerja perusahaan yang terus ditingkatkan. Pada 2024, produksi aluminium Inalum telah mencapai 274 ribu ton. Dia mengatakan, desain awal kapasitas pabrik aluminium Inalum sebesar 250 ribu ton, namun kini bisa ditingkatkan hingga 275 ribu ton.
Pabrik peleburan aluminium Inalum berada di Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
"Ke depan kami selalu ingin bertumbuh. Kami ingin sekali berbuat banyak untuk masyarakat Sumut untuk pertahankan kebaikan hari ini dan perbaiki ke depannya, sehingga bisa tumbuh lebih dari ini," ungkapnya dalam acara LPS Financial Festival 2025 di Medan, Sumatera Utara, Kamis (21/08/2025).
Dia menjelaskan, saat ini Inalum merupakan produsen aluminium hijau dan berkelanjutan atau green product dan sustainable producer. Dengan dukungan pemerintah, pihaknya berharap bisa mendapatkan sumber energi baru terbarukan di Kuala Tanjung, sehingga bisa mempertahankan produksi aluminium hijau. Hal ini, lanjutnya, tidak banyak di negara lain.
"Ada continuous improvement, mulai dari di Sumut itu banyak potential PLTA, dan geothermal project yang bisa kembangkan. Saat ini kita punya alumina refinery di Mempawah, Kalimantan Barat, kita ambil bauksit dari Antam, ini adalah bahan baku dari aluminium, ini yang kita bawa ke Medan. Jadi kita harap bisa tingkatkan produksi dan hilirisasi," jelasnya.
"Efeknya apa? 81,6% pekerja Inalum itu dari Sumut. Jadi, kesempatannya tinggi. Kita punya 3 kelas unggulan, kita ingin lihat anak-anak di sekitar kita mampu, 48 orang masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri), terus kita bawa ke kejuaraan di Singapura, Malaysia, dan lain-lain. Jadi, mereka menang digitalisasi, boards game dari kebudayaan Sumut. Jadi, dengan metode sustainable growth yang baik, kita beri manfaat besar di Sumut," paparnya.
Dia pun menegaskan, setiap warga memiliki kesempatan yang sama, khususnya untuk bisa bekerja di Inalum.
Perlu diketahui, Inalum telah berdiri sejak Januari 1976 dan pada Januari 2026 mendatang akan memasuki usia ke-50 tahun. Mulanya, ini merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) asal Jepang, namun sejak 2013 sudah 100% milik Indonesia, dan kini berada di bawah naungan Holding BUMN Pertambangan MIND ID.
(wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Video: Genjot Produksi Aluminium, Inalum Siapkan Proyek SGAR Fase II