Penelitian menunjukkan bahwa bunga dan daun kecombrang memiliki aktivitas antioksidan tinggi berkat kandungan fenolik, flavonoid, dan terpenoidnya. Senyawa-senyawa ini berfungsi menangkal radikal bebas penyebab penuaan dini, peradangan, dan berbagai penyakit degeneratif.
Menurut Vimala et al. (2003), ekstrak bunga kecombrang mampu menekan hingga 92% peroksidasi lemak dan memiliki kemampuan penangkal radikal bebas sebesar 79,8%. Penelitian lain oleh Lachumy et al. (2010) menemukan bahwa aktivitas antioksidan kecombrang setara dengan antioksidan sintetis seperti BHT, menjadikannya sumber alami yang lebih aman bagi tubuh.
2. Aktivitas Antimikroba dan Antifungal
Salah satu manfaat kecombrang yang paling menonjol adalah kemampuannya melawan bakteri dan jamur penyebab penyakit. Ekstrak etanol bunga dan daun kecombrang terbukti menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus, Escherichia coli, dan Bacillus cereus.
Menurut penelitian Sukandar et al. (2017), minyak atsiri dari buah kecombrang juga efektif membunuh mikroorganisme patogen. Bahkan, penelitian Anzian et al. (2020) menunjukkan bahwa minyak bunga kecombrang yang diekstraksi dengan karbon dioksida subkritis memiliki aktivitas antibakteri tinggi dan stabil hingga 12 bulan penyimpanan.
3. Potensi Antitumor dan Antikanker
Ekstrak kecombrang terbukti memiliki efek antitumor dan sitotoksik terhadap beberapa sel kanker manusia. Habsah et al. (2005) melaporkan bahwa senyawa dari rimpang kecombrang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker serviks (HeLa) dan payudara (MCF-7).
Selain itu, studi oleh Krajarng et al. (2017) menemukan bahwa ekstrak kecombrang mampu menginduksi apoptosis atau kematian sel terprogram pada sel melanoma kulit tanpa merusak sel sehat. Temuan ini memperkuat potensi kecombrang sebagai bahan alami untuk terapi kanker.
Ekstrak bunga kecombrang mengandung flavonoid dan fenolik yang bekerja sebagai penghambat enzim xantin oksidase, penyebab peningkatan asam urat dalam tubuh. Penelitian Dewi et al. (2016) pada tikus hiperkurisemia menunjukkan bahwa ekstrak bunga kecombrang mampu menurunkan kadar asam urat hingga 31,78%, mendekati efektivitas obat allopurinol.
5. Efek Antialergi dan Imunomodulator
Penelitian oleh Aldi et al. (2020) menunjukkan bahwa ekstrak bunga kecombrang dapat menekan jumlah eosinofil dan basofil, sel darah putih yang terlibat dalam reaksi alergi, sekaligus meningkatkan leukosit total untuk memperkuat daya tahan tubuh. Studi lanjutan oleh Husni et al. (2020) juga menemukan bahwa pemberian ekstrak kecombrang menurunkan kadar interleukin-4 (IL-4) dan imunoglobulin E (IgE), dua senyawa yang berperan dalam alergi tipe I.