
Kaohsiung memperluas visibilitas internasional melalui promosi wisata pedesaan di kawasan Asia Tenggara. Bersama Asosiasi Pariwisata Taiwan, Dinas Pertanian Pemerintah Kota Kaohsiung hadir di Tourism Promotion Fair pada 19–20 Agustus di Bandung dan Jakarta. Ajang ini menjadi langkah strategis untuk memperkenalkan wajah baru agrowisata Taiwan, sekaligus mempertemukan lebih dari 250 pelaku industri wisata lokal dan 500 peserta dalam sesi diskusi, jejaring, serta penjajakan peluang kerja sama.
Kunjungan promosi ini dipimpin langsung oleh Wakil Kepala Dinas Pertanian Kaohsiung, Gao Zhen-Yuan, bersama tim pemasaran. Melalui booth pameran, mereka menghadirkan berbagai paket wisata komunitas, mulai dari Yong’an Xingang, Dashu Longmu, hingga Liugui Xinf?.
Tak hanya itu, pengunjung juga disuguhi produk kreatif khas komunitas, seperti bamboo dragonfly dari bambu asli Kaohsiung, sapu mini buatan tangan komunitas Pabrik Gula Qishan, hingga tatakan bordir bermotif tradisional Sunlight Xiaolin.
Dengan pendekatan interaktif, tim Kaohsiung menekankan bahwa Farm a Day bukan sekadar tur, melainkan pengalaman yang memadukan industri, budaya, dan semangat masyarakat lokal. Kehangatan penyajian ini membuat booth Kaohsiung ramai didatangi pengunjung yang antusias meminta brosur dan menggali lebih jauh peluang kolaborasi.
Respon positif juga datang dari mitra industri Indonesia. Ketua ASTINDO, Pauline Suharno, menuturkan pihaknya sangat familiar dengan Kaohsiung karena memiliki kerabat yang tinggal di sana dan sering berkunjung.
“Saya sangat menantikan pengembangan wisata pedesaan Kaohsiung. Kota ini memiliki perpaduan antara suasana pelabuhan dan pedesaan yang khas. Konsep slow travel dan wisata mendalam pasti akan memberikan pengalaman berbeda bagi wisatawan Indonesia. Kami berkomitmen untuk mempromosikan Farm a Day Kaohsiung kepada anggota ASTINDO agar lebih banyak wisatawan Indonesia dapat merasakan keindahan pedesaan Kaohsiung,” urainya.
Sementara itu, perwakilan salah satu agen perjalanan ternama di Indonesia, IMA, menambahkan Kaohsiung adalah kota yang indah. Mereka berharap dapat membawa lebih banyak rombongan insentif ke Kaohsiung di masa depan untuk mencoba langsung pengalaman Farm a Day.
Kepala Dinas Pertanian Kaohsiung, Yao Zhi-Wang, menegaskan bahwa Farm a Day bukan sekadar paket wisata. Program ini menghubungkan komunitas pedesaan dengan desain pengalaman langsung.
“Melalui bimbingan pemasaran dan pembangunan merek, kami ingin menjadikan desa tidak hanya sebagai destinasi wisata, tetapi juga pusat pengembangan berkelanjutan dan revitalisasi lokal. Promosi ini adalah wujud nyata diplomasi kota internasional Kaohsiung dan ekspor soft power pedesaan kami. Ke depan, kami akan terus memperluas peta pariwisata global dengan sinergi lintas sektor, dan mengundang lebih banyak wisatawan dunia untuk datang ke Kaohsiung guna merasakan kehangatan dan keramahan masyarakat Kaohsiung,” tegasnya.
Dengan mengusung konsep slow travel, “Farm a Day in Kaohsiung (????)” menghadirkan cara baru menikmati Taiwan, bukan hanya berbelanja atau mengunjungi landmark, tetapi menyelami kehidupan pedesaan, menikmati kuliner khas, sekaligus menemukan perpaduan unik antara tradisi dan modernitas yang menjadi ciri khas Kaohsiung. (H-2)