Liputan6.com, Jakarta Ada sedikit napas lega di lingkungan Real Madrid. Setelah hampir enam bulan menepi, Ferland Mendy akhirnya kembali berlatih bersama rekan-rekannya. Bek kiri 30 tahun asal Prancis itu terakhir kali tampil untuk Los Blancos pada 26 April lalu, tepatnya di final Copa del Rey. Sejak itu, namanya absen dari lapangan karena cedera otot serius yang memaksanya menjalani operasi serta proses pemulihan panjang.
Sudah 171 hari berlalu sejak Mendy terakhir kali bermain dalam pertandingan resmi. Cedera yang semula tampak ringan ternyata berubah menjadi masa pemulihan yang menyakitkan dan berlarut-larut. Kini, kembalinya Mendy ke latihan tim menjadi sinyal positif, meski perjalanan menuju kebugaran penuh masih panjang.
Bagi Real Madrid, kembalinya sang bek tentu kabar baik. Namun, ada kesadaran yang sama besar bahwa kondisi Mendy masih perlu diawasi ketat agar tidak kembali terjatuh pada siklus cedera yang sama.
Cedera Mendy: Dari Prediksi 3 Bulan Menjadi 20 Minggu
Mendy mengalami robekan pada tendon rectus femoris proksimal di otot paha kanan—cedera yang membutuhkan tindakan operasi. Awalnya, tim medis Real Madrid memperkirakan masa pemulihannya berlangsung antara 10 hingga 12 minggu. Akan tetapi, proses penyembuhan ternyata memakan waktu jauh lebih lama karena area yang cedera membutuhkan waktu ekstra untuk pulih sepenuhnya.
Sang pemain tidak ingin mengambil risiko. Ia memilih memastikan dirinya benar-benar siap sebelum kembali merumput, termasuk menunggu sampai rasa sakit dan ketakutan cedera kambuh benar-benar hilang. Hasilnya, pemulihan yang semula diperkirakan berlangsung tiga bulan akhirnya melebar menjadi hampir lima bulan atau 20 minggu.
Bagi Mendy, langkah ini bukan hanya soal fisik, tetapi juga mental. Ia tahu betul bahwa satu langkah tergesa bisa berujung pada mimpi buruk yang sama seperti sebelumnya.
Mendy 626 Hari Cedera: Luka yang Tak Kunjung Hilang
Sayangnya, kasus ini bukanlah yang pertama bagi Mendy. Sejak bergabung dengan Real Madrid dari Lyon pada 2019, kariernya di Santiago Bernabeu sering terganggu cedera. Catatannya bahkan mencengangkan: 17 kali mengalami cedera berbeda, absen di 112 pertandingan, dan menghabiskan total 626 hari di ruang perawatan—setara dengan lebih dari satu setengah tahun.
Rekor kebugaran yang rapuh ini membuat Mendy kesulitan menemukan ritme permainan terbaiknya. Bahkan, ketika sempat kembali bermain di final Copa del Rey, ia hanya mampu bertahan beberapa menit sebelum harus keluar dengan masalah serupa.
Kini, meskipun sudah mendapatkan lampu hijau medis untuk kembali berlatih, Mendy belum sepenuhnya bugar. Baik sang pemain maupun pelatih Xabi Alonso memilih berhati-hati dalam proses pemulihan ini. Mereka tak ingin tergesa-gesa, karena satu langkah keliru bisa membuat Mendy kembali menghilang dalam waktu lama.
Real Madrid membutuhkan Mendy yang sehat—bukan sekadar hadir. Namun, perjalanan panjangnya di klub ini sudah menjadi cermin dari kenyataan yang menyakitkan: sejak tiba di Madrid, tubuhnya belum pernah benar-benar memberi izin penuh untuk berlari bebas lagi.
Sumber: Madrid Universal