New Delhi (ANTARA) - India berupaya memperluas pembelian energi, termasuk dari Amerika Serikat (AS), sebagai bagian dari kebijakan diversifikasi sumber energi yang telah berlangsung selama satu dekade terakhir, kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri India, Randhir Jaiswal, pada Kamis.
“Menjaga kestabilan harga energi dan menjamin pasokan yang aman merupakan dua tujuan utama kebijakan energi kami. Hal ini mencakup perluasan sumber pasokan energi dan diversifikasi sesuai kondisi pasar,” kata Jaiswal dalam pernyataan tertulisnya, seperti dikutip RIA Novosti.
Ia menambahkan bahwa kerja sama energi antara India dan AS telah berkembang pesat dalam sepuluh tahun terakhir.
Pemerintahan AS saat ini, lanjutnya, juga menunjukkan minat untuk memperdalam kemitraan energi dengan India, dan pembahasan mengenai hal itu masih terus berlangsung.
Pernyataan tersebut disampaikan sehari setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa Perdana Menteri India Narendra Modi telah menjamin kepada dirinya bahwa India tidak akan membeli minyak dari Rusia.
Baca juga: Trump: India tak lagi beli minyak dari Rusia
India merupakan salah satu pengimpor minyak dan gas terbesar di dunia. Dalam pernyataannya, Jaiswal menegaskan bahwa India akan terus memprioritaskan perlindungan terhadap kepentingan konsumen dalam menghadapi dinamika pasar energi global yang bergejolak.
“Sudah menjadi prioritas konsisten kami untuk melindungi kepentingan konsumen India di tengah situasi energi yang tidak menentu,” ujarnya.
Langkah India memperluas pembelian energi dari Amerika Serikat dinilai sebagai bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus menyesuaikan diri dengan perubahan peta geopolitik global.
Sumber: Sputnik
Baca juga: India-AS lanjutkan negosiasi dagang di tengah tensi tarif 50 persen
Baca juga: Tarif 50 persen Trump berlaku bagi India, Modi serukan kemandirian
Baca juga: Modi-Putin Lakukan Percakapan Telepon di tengah Tekanan AS soal Minyak
Penerjemah: Aria Ananda
Editor: Martha Herlinawati Simanjuntak
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.