Liputan6.com, Jakarta Manchester United mendapatkan suntikan moral penting lewat kemenangan dramatis atas Chelsea di Old Trafford. Laga yang berakhir 2-1 itu bukan hanya menandai tiga poin berharga, tetapi juga menjadi momen spesial bagi Bruno Fernandes.
Gelandang asal Portugal itu mencetak gol pembuka dan menggenapkan catatannya menjadi 100 gol bersama Manchester United. Torehan tersebut hadir setelah hampir enam tahun memperkuat klub dengan segala pasang surut performa dan kritik yang ia hadapi.
Pelatih Ruben Amorim pun memberikan penghormatan khusus. Ia menegaskan bahwa sang kapten bukan hanya penting karena jumlah golnya, tetapi juga karena pengaruh dan karakternya yang membuat tim tetap hidup di momen-momen sulit.
Fernandes Cetak Gol Bersejarah
Gol Fernandes ke gawang Chelsea tercipta di babak pertama dan menjadi tonggak baru dalam kariernya di Old Trafford. Itu adalah gol ke-100 bagi sang kapten di semua ajang, sebuah pencapaian yang menempatkannya sejajar dengan nama-nama besar lain yang pernah berseragam merah.
Namun, perjalanan Fernandes tidak selalu mulus. Sikapnya yang meledak-ledak di lapangan kerap menuai kritik. Meski begitu, catatan produktivitasnya tetap impresif untuk seorang gelandang serang, dengan kontribusi penting di hampir setiap musim sejak kedatangannya pada 2020.
Kemenangan atas Chelsea pun terasa lebih manis karena United sedang tertekan akibat hasil buruk di awal musim. Gol bersejarah Fernandes menjadi simbol bahwa sang kapten masih bisa diandalkan ketika tim membutuhkan.
Amorim Angkat Topi untuk Sang Kapten
Dalam konferensi pers usai laga, Ruben Amorim menegaskan betapa besar arti Fernandes bagi timnya. Menurutnya, tugas kapten bukan hanya soal mencetak gol, tapi memastikan tim selalu berada di level terbaik.
“Dia [Bruno] pantas mendapat semua pujian. Yang paling penting adalah pengaruhnya terhadap skuad. Terkadang dia tidak dalam posisi ideal untuk jadi pusat perhatian, tapi peran kapten adalah selalu memberikan yang terbaik di setiap situasi,” ujar Amorim.
Pelatih asal Portugal itu juga menekankan bahwa Fernandes layak masuk sejarah Manchester United. “Saya pikir dia bisa bermain lebih baik, tapi semua pemain kami juga bisa. Yang jelas, dia pantas masuk sejarah klub ini, bukan hanya karena apa yang dia lakukan, tapi juga karena apa yang tim ini raih bersama dirinya.”
United Angkat Moral Jelang Jadwal Padat
Kemenangan atas Chelsea menjadi pelipur lara setelah United hanya memetik satu kemenangan dari lima laga awal musim 2025/26 di semua kompetisi. Hasil itu mengangkat mereka ke posisi 10 klasemen sementara Premier League.
Dengan moral yang terangkat, United kini bersiap menghadapi rangkaian jadwal padat. Mereka akan bertandang ke markas Brentford pada 27 September, disusul laga kandang kontra Sunderland pada 4 Oktober.
Setelah jeda internasional, tantangan lebih besar menanti dengan duel klasik melawan Liverpool di Anfield pada 19 Oktober. Fernandes kembali akan menjadi sosok yang diandalkan untuk menjaga momentum kebangkitan Setan Merah.