Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom Permata Bank Josua Pardede memproyeksikan nilai tukar (kurs) rupiah pada Kamis ini bergerak di kisaran Rp16.225-Rp16.350 per dolar Amerika Serikat (AS).
Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari ini di Jakarta melemah sebesar 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.275 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.271 per dolar AS.
Pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Minutes bulan Juli 2025 menunjukkan bahwa Federal Reserve (The Fed) masih lebih fokus pada risiko inflasi dibanding kondisi pasar tenaga kerja AS, terutama terkait dampak kebijakan tarif Presiden AS Donald Trump.
"Meski Michelle Bowman dan Christopher Waller (keduanya pejabat tinggi The Fed) menyatakan pendapat berbeda dengan mendukung pemangkasan suku bunga sebesar 25 bps (basis points), mayoritas anggota menilai risiko inflasi lebih besar dibanding melemahnya lapangan kerja," ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Hal ini dinilai membuat investor cenderung berhati-hati menjelang pidato Gubernur The Fed Jerome Powell pada Jumat (22/8/2025) untuk memperoleh pandangan jelas terkait prospek pelonggaran kebijakan moneter.
Data terbaru disebut kian memperkuat kekhawatiran terhadap inflasi, sekaligus mempertanyakan ketahanan pasar tenaga kerja AS, sehingga investor masih ragu terkait arah kebijakan The Fed ke depan.
Selain itu, tekanan politik tetap berlanjut yang dilakukan Trump dengan mendesak Gubernur Fed Lisa Cook untuk mengundurkan diri terkait dugaan penipuan hipotek, sekaligus terus mendorong penurunan suku bunga.
"Dengan masa jabatan Powell berakhir pada Mei 2026, Trump tengah mempertimbangkan calon pengganti, sementara Menteri Keuangan Scott Bessent baru-baru ini mendukung pemangkasan yang lebih agresif sebesar 50 bps pada September 2025," kata Josua.
Di ranah domestik, sentimen berasal dari keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan 25 bps menjadi 5 persen untuk mendukung pertemuan ekonomi.
"Hari ini, BI akan merilis data Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) untuk posisi kuartal II 2025, di mana kami memperkirakan defisit transaksi berjalan tetap terkendali di sekitar 1 persen dari PDB (produk domestik bruto), meskipun melebar dibandingkan posisi kuartal I 2025," ucap dia.
Baca juga: Rupiah pada Kamis pagi melemah jadi Rp16.275 per dolar AS
Baca juga: Rupiah pada Rabu pagi melemah jadi Rp16.302 per dolar AS
Baca juga: Rupiah ditutup melemah di tengah pasar cermati arah kebijakan The Fed
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.