Jakarta (ANTARA) - Research and Development Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Taufan Dimas Hareva mengatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi sikap hati-hati pasar menjelang rilis risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC).
“Rupiah mendapat tekanan dari penguatan dolar AS (Amerika Serikat) seiring sikap hati-hati pasar menjelang rilis risalah rapat FOMC,” katanya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Kamis sore melemah sebesar 17 poin atau 0,10 persen menjadi Rp16.288 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.271 per dolar AS.
Adapun Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini justru menguat ke level Rp16.283 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.291 per dolar AS.
Pasar disebut menunggu sinyal lebih jelas mengenai arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang berpotensi menyampaikan pernyataan bernada hawkish. Hal ini akan mempertahankan penguatan dolar AS, sedangkan indikasi pelonggaran suku bunga dapat membuka ruang apresiasi bagi rupiah.
Mengutip Anadolu, risalah rapat pertemuan FOMC pada Rabu (20/8) menunjukkan bahwa para pejabat khawatir tentang kondisi ekonomi, inflasi, dan pasar tenaga kerja, kendati mayoritas dari mereka sepakat bahwa pemotongan suku bunga acuan masih terlalu dini.
Risalah rapat dirilis menjelang pidato utama Gubernur The Fed Jerome Powell dijadwalkan pada Jumat (22/8) di simposium tahunan bank sentral di Jackson Hole, Wyoming, AS.
Melihat sentimen dari dalam negeri, pasar dinyatakan masih mencermati arah kebijakan moneter Bank Indonesia (BI), serta data fundamental seperti neraca perdagangan yang menjadi penopang stabilitas rupiah.
Menurut Taufan, sentimen ini membuat pelemahan rupiah relatif terbatas, kendati dolar AS bergerak menguat.
“Ke depan, rupiah diperkirakan bergerak dinamis mengikuti perkembangan data ekonomi global dan respons kebijakan moneter dalam negeri,” ucap dia.
Baca juga: IHSG melemah seiring pasar “wait and see” pidato Ketua The Fed
Baca juga: Emas Antam Kamis ini meroket Rp24.000 ke angka Rp1,914 juta/gram
Baca juga: Harga beras turun di 13 provinsi sinyal positif stabilitas pangan
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.