Liputan6.com, Jakarta Mantan juara dunia bersama Timnas Jerman, Jerome Boateng, resmi mengakhiri kebersamaannya dengan klub Austria, LASK Linz. Keputusan tersebut diambil hanya tiga pertandingan memasuki musim baru, menutup masa 15 bulan yang penuh turbulensi.
Boateng, yang pernah menjadi bagian penting Bayern Munchen selama satu dekade (2011–2021) dan mengangkat trofi Piala Dunia 2014 bersama Die Mannschaft, bergabung dengan LASK pada Mei 2023 dengan kontrak berdurasi dua tahun.
Namun, perjalanan sang bek berusia 36 tahun itu jauh dari kata mulus. Sejak didatangkan secara gratis, ia hanya tampil 13 kali akibat masalah cedera berkepanjangan.
Tersandung Masalah Hukum
Selain persoalan fisik, nama Boateng juga terseret ke dalam kasus hukum. Beberapa bulan setelah tiba di Austria, pengadilan di Jerman menyatakan dirinya bersalah atas tindak kekerasan terhadap mantan kekasihnya dalam sebuah insiden pada 2018.
Meski terhindar dari hukuman penjara, Boateng dijatuhi denda bersyarat dan diminta membayar lebih dari £84 ribu kepada lembaga amal.
Kasus tersebut memengaruhi citra sang pemain di mata publik. Pada Maret lalu, sejumlah suporter LASK bahkan kedapatan melontarkan ejekan keras dengan sebutan 'wife beater' saat Boateng tampil di lapangan.
Ucapan Terima Kasih Boateng
Dalam pernyataan resminya, Boateng menyampaikan rasa terima kasih kepada LASK dan menyebut waktunya di Linz sebagai pengalaman berharga.
“Sekarang saatnya saya membuka lembaran baru. Saya akan segera mengumumkan tantangan berikutnya, baik secara pribadi maupun profesional,” ujar Boateng.
Sementara itu, Direktur Olahraga LASK, Dino Buric, memberikan apresiasi atas profesionalisme Boateng selama membela klub. Ia menilai pengalaman sang bek senior memberi dampak positif, khususnya dalam membimbing para pemain muda.
Sumber: LASK Linz