Liputan6.com, Jakarta Manchester United kembali dihantam masalah klasik di sektor penjaga gawang. Kekalahan 0-1 dari Arsenal di Old Trafford, Minggu lalu, menjadi bukti nyata bagaimana kelemahan itu semakin mencolok.
Altay Bayindir tampil mengecewakan dan membuat tim kembali dipertanyakan keputusannya dalam urusan transfer.
Fokus belanja pemain baru di lini depan musim panas ini justru membuat manajemen United mengabaikan masalah di bawah mistar. Rekrutmen besar yang diharapkan membawa transformasi tim terasa sia-sia jika kelemahan ini tidak segera ditangani.
Pelatih Ruben Amorim pun kini berada di persimpangan. Tekanan semakin besar agar ia bersama tim rekrutmen mendatangkan kiper baru sebelum jendela transfer ditutup.
MU Didesak Segera Cari Kiper Baru
Kegagalan mendatangkan penjaga gawang tambahan kini berbalik menghantam United. Obsesi memperkuat lini serang musim panas ini membuat masalah mendasar di posisi kiper terabaikan.
Kekalahan dari Arsenal menegaskan kelemahan itu. Altay Bayindir kembali melakukan kesalahan fatal, membuat banyak pihak mendesak Amorim agar segera bertindak.
Jason Wilcox, direktur teknis klub, kini dituntut membuat keputusan cepat. Apakah akan mendatangkan kiper utama baru atau setidaknya sosok pelapis yang lebih meyakinkan.
Penampilan Buruk Bayindir Jadi Sorotan
Bayindir dimainkan melawan Arsenal karena Amorim menilai Andre Onana belum bugar setelah cedera hamstring. Onana dianggap kekurangan menit bermain di pramusim sehingga belum siap diturunkan.
Namun keputusan itu berbuah masalah. Bayindir gagal mengantisipasi tendangan sudut Declan Rice di menit ke-13, yang akhirnya dimanfaatkan Riccardo Calafiori untuk mencetak gol tunggal pertandingan.
Ini bukan kali pertama Bayindir jadi sorotan. Sebelumnya, ia juga kebobolan langsung dari tendangan sudut Son Heung-min pada laga Carabao Cup kontra Tottenham yang berakhir 4-3.
Masalah Lama yang Belum Terpecahkan
Permasalahan kiper bukan hanya soal Bayindir. Dalam kekalahan pertama Amorim di Premier League, Onana pun sempat kecolongan dua gol dari situasi sepak pojok saat melawan Arsenal.
Fakta ini menunjukkan kelemahan United dalam mengantisipasi bola mati terus berulang. Tanpa perubahan nyata, tim akan sulit bersaing di level teratas.
Jika masalah ini tak segera ditangani, transformasi besar yang diharapkan klub di lini depan akan sia-sia. Kelemahan di posisi kiper bisa menjadi batu sandungan serius sepanjang musim.