Liputan6.com, Jakarta Mantan pemain Timnas Inggris, Danny Murphy, menilai Liverpool tidak perlu menjadikan Adam Wharton sebagai target utama pada bursa transfer musim panas mendatang. Menurutnya, tim asuhan Arne Slot sudah memiliki stok gelandang yang cukup.
Murphy mengakui bahwa Wharton merupakan pemain berbakat dan tampil luar biasa di Crystal Palace. Namun, ia menilai The Reds perlu memprioritaskan sektor lain yang lebih mendesak.
Liverpool disebut menjadi salah satu klub yang berminat merekrut Wharton setelah performanya meningkat tajam sejak pindah dari Blackburn Rovers ke Palace pada Januari 2024. Namun, pemain berusia 21 tahun itu masih terikat kontrak hingga 2029.
Dengan situasi tersebut, Murphy menyarankan agar Liverpool fokus memperkuat lini belakang ketimbang menambah pemain di posisi tengah. Pandangan itu pun memicu diskusi di kalangan penggemar.
Wharton Bukan Prioritas untuk Liverpool
Adam Wharton kini menjadi salah satu gelandang muda terbaik di Premier League. Penampilannya ikut membantu Palace menjuarai Piala FA musim lalu dan tampil konsisten pada awal musim ini.
Beberapa klub top, termasuk Manchester United dan Liverpool, dilaporkan tertarik memboyongnya dengan harga mencapai 60 juta pounds. Namun, Murphy merasa langkah itu belum mendesak bagi tim asal Merseyside tersebut.
“Saya suka gaya mainnya. Dia pemain yang sangat berbakat dan membuat permainan terlihat mudah,” ujar Murphy kepada Metro.
“Namun saat ini Liverpool sudah cukup kuat di lini tengah. McAllister bisa jadi playmaker, Gravenberch dan Curtis Jones juga punya kemampuan serupa. Ada pula Szoboszlai dan Endo yang bisa diandalkan sebagai gelandang bertahan,” lanjutnya.
Murphy menambahkan bahwa area pertahanan justru perlu perhatian khusus dari Arne Slot. Ia menilai posisi bek tengah merupakan titik yang masih menyisakan celah dalam skuad Liverpool.
“Saya rasa prioritas Liverpool seharusnya di sektor bek tengah. Itu yang paling banyak dikhawatirkan orang,” tegas Murphy.
Adaptasi Florian Wirtz di Liga Inggris
Selain membahas Wharton, Murphy juga menyoroti performa dua rekrutan besar Liverpool, Florian Wirtz dan Alexander Isak. Kedua pemain tersebut belum tampil maksimal di awal musim ini.
Wirtz bahkan sempat dicadangkan dalam kekalahan Liverpool dari Chelsea sebelum jeda internasional. Meski begitu, Murphy tetap percaya bahwa pemain asal Jerman itu akan segera beradaptasi dengan Premier League.
“Menurut saya, dia hanya kurang beruntung,” kata Murphy. “Beberapa peluang yang ia ciptakan sebenarnya bisa menjadi assist jika diselesaikan dengan baik oleh rekan-rekannya.”
“Kalau kita lihat pertandingan melawan Everton, Galatasaray, hingga Chelsea, dia membuat empat atau lima peluang besar. Jadi bukan karena performanya buruk, tapi penyelesaian akhir tim yang kurang tajam,” sambungnya.
Murphy menyebut tantangan utama bagi Wirtz adalah intensitas dan fisik permainan di Inggris yang jauh lebih tinggi dibanding Bundesliga.
“Dia mungkin sedikit terkejut dengan betapa keras dan intensnya liga ini,” ujar Murphy. “Namun saya tidak khawatir, pemain sekelas dia tidak akan lama berada dalam performa buruk. Mereka selalu bangkit dan menunjukkan kualitasnya.”
Sumber: Metro