Liputan6.com, Jakarta Drama transfer Alexander Isak menjadi salah satu kisah paling panas di bursa musim panas 2025. Liverpool sudah mengajukan tawaran besar senilai 110 juta pounds, tapi Newcastle menolaknya mentah-mentah.
Isak kemudian dikabarkan tak lagi betah bertahan di St James’ Park. Ia bahkan meminta izin untuk hengkang, namun manajemen Newcastle tetap bersikeras mempertahankannya.
Situasi semakin memanas ketika sang striker Swedia membuat pernyataan terbuka. Isak menegaskan bahwa dirinya tidak mau lagi bermain bagi The Magpies.
Kondisi ini membuat masa depannya menjadi bahan spekulasi besar. Banyak pihak angkat bicara, salah satunya Michael Owen yang memberikan pembelaan pada Isak.
Owen Nilai Isak Tak Salah
Michael Owen menilai saga transfer Isak bukan hal baru di sepak bola. Menurutnya, situasi pemain yang ingin pergi meski masih terikat kontrak sudah sering terjadi di level tertinggi.
“Ini skenario yang ramai dibicarakan, tetapi skenarionya sama dengan yang terjadi setiap saat,” kata Owen, dikutip dari FourFourTwo. Mantan striker Inggris itu menegaskan bahwa Isak punya hak untuk mengejar karier lebih tinggi.
Owen juga menyoroti bahwa ambisi menjadi alasan utama sang striker. Ia menyebut Isak wajar ingin memenangkan trofi sebanyak mungkin di masa karier yang terbatas.
“Intinya adalah semua orang berusaha menjadi yang terbaik, bermain untuk tim terbaik, dan berusaha memenangkan medali sebanyak mungkin dalam karier mereka yang singkat. Jadi, saya tidak bisa menyalahkan para pemain karena ingin unggul dan meningkatkan diri,” tambah Owen.
Newcastle Hadapi Situasi Rumit
Menurut Owen, Newcastle berada di posisi sulit. Klub memang masih memiliki kontrak panjang bersama Isak, namun kondisi sang pemain yang sudah tak bahagia bisa menjadi masalah baru.
“Dari sudut pandang Newcastle, mereka punya pemain yang masih terikat kontrak, dan mereka harus mempertimbangkan keseimbangan keuangan, apa yang bisa mereka terima, mungkin memiliki pemain yang tidak bahagia, atau mungkin mempertahankan seseorang di luar keinginannya,” ucap Owen.
Ia menegaskan bahwa menjaga pemain yang ingin hengkang bukanlah hal mudah. Situasi itu justru berisiko mengganggu atmosfer ruang ganti tim.
“Namun, kita telah melihat sebelumnya bahwa ketika pemain menginginkan sesuatu, menuntut sesuatu, tidak mudah untuk mempertahankan pemain yang tidak bahagia,” ujar Owen lagi.
(FourFourTwo)