Liputan6.com, Jakarta - Mengingat perkembangan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang sangat masif di zaman sekarang ini, banyak raksasa teknologi berlomba-lomba mengembangkan kecerdasan buatan untuk berbagai macam sektor, salah satunya layanan pusat data.
Mengutip Gizchina, Selasa (14/10/2025), dua raksasa teknologi Samsung dan OpenAI menjalin kontrak kerja sama dalam mengembangkan layanan pusat data terapung (floating data centers) untuk proyek besar, Stargate.
Menurut perjanjian yang ditanda tangani di Seoul, Korea Selatan, proyek Stargate ini bertujuan membangun jaringan pusat data AI terbesar dan paling canggih di dunia untuk mendukung pengembangan model AI generasi mendatang.
Melihat langsung kontribusi Samsung, berdasarkan paparan rencana yang ada, mereka akan memasok Dynamic random-access memory (DRAM) berperforma tinggi dengan kuantitas kurang lebih 900.000 buah per bulannya. Tujuannya untuk memastikan kelangsungan proyek Stargate berlangsung lancar.
Tak hanya memasok DRAM untuk OpenAI, raksasa teknologi asal Korea Selatan ini juga disebut akan menyediakan pasokan logic chips, layanan foundry (pengecoran), dan advanced packaging untuk meringankan beban kerja AI.
Peran Samsung di Industri AI
Selain berfokus sebagai penyedia/pemasok dalam pembuatan pusat data terapung, Samsung melalui anak perusahaan mereka, SDS akan aktif merancang dan mengoperasikan pusat data AI.
Kemudian, bukan cuma bekerja sebagai desainer dan operator, SDS juga menawarkan layanan konsultasi untuk membantu perusahaan (calon pelanggan) mengadopsi model AI milik OpenAI.
Kemudian, dalam rangka mengambil peran lebih aktif, SDS turut menjadi reseller resmi ChatGPT Enterprise. Mereka bertanggung jawab atas distribusi layanan di pasar Korea Selatan.
Keterlibatan dalam Pusat Data Terapung
Dua anak perusahaan Samsung lainnya, C&T dan Heavy Industries, ikut mengembangkan pusat data terapung.
Keputusan akhir dari langkah yang diambil ini bertujuan mengurangi biaya pendinginan dan mengikuti kebijakan ekonomi hijau untuk mendapatkan pusat data dengan efisiensi penggunaan lahan serta penekanan emisi karbon.
Hasil Kemitraan Proyek Stargate
Selain menjalin kerja sama dengan Samsung, OpenAI selaku pelopor utama dari megaproyek ini juga bermitra dengan Oracle dan Softbank. Tiga dari lima data center di proyek Stargate dibangun lewat hasil kerja sama antara OpenAI dengan Oracle.
Lokasinya ada di Shackelford County, Texas; Doña Ana County, New Mexico; dan satu lagi di kawasan Midwest yang masih akan diumumkan.
Jika tiga situs ini digabung dengan rencana ekspansi di dekat markas utama mereka di Abilene, Texas, total kapasitasnya bisa menembus lebih dari 5,5 gigawatt.
Selain itu, proyek bareng Oracle ini sendiri punya nilai kontrak yang tidak kalah besar. Nilai proyeksinya mencapai lebih dari USD 300 miliar untuk lima tahun mendatang.
Selain mendorong kemajuan teknologi, pembangunan pusat data ini juga membuka peluang ekonomi besar.
Diperkirakan akan tercipta lebih dari 25.000 lapangan kerja di lokasi proyek, plus puluhan ribu pekerjaan tambahan di berbagai wilayah Amerika Serikat.
Dua Hasil Kemitraan dengan SoftBank
Dua Lokasi pusat data Stargate lainnya dibangun lewat kemitraan OpenAI dengan SoftBank. Kedua lokasi ini dirancang fleksibel, bisa ditingkatkan kapasitasnya hingga 1,5 gigawatt hanya dalam waktu 18 bulan.
Salah satunya berada di Lordstown, Ohio, yang saat ini sudah mulai dibangun dengan desain pusat data modern dan ditargetkan bisa beroperasi tahun depan.
Lokasi lainnya ada di Milam County, Texas, yang dikembangkan bersama SB Energy, anak perusahaan SoftBank yang berfokus pada energi terbarukan.
"Stargate memanfaatkan desain pusat data inovatif dan keahlian energi SoftBank untuk menghadirkan komputasi terukur yang memberdayakan masa depan AI," kata Chairman dan CEO SoftBank, Masayoshi Son.