Liputan6.com, Jakarta Como 1907 kembali ke Serie A sejak musim 2024/2025, dan salah satu daya tarik klub ini bukan hanya perjalanan timnya, melainkan juga rumahnya: Stadio Giuseppe Sinigaglia. Stadion bersejarah ini berdiri di tepi Danau Como, menghadirkan panorama yang membuat pengalaman menonton sepak bola menjadi berbeda.
Keindahan Stadio Giuseppe Sinigaglia sering dianggap sebagai salah satu yang paling memikat di dunia. Dari tribune, para penonton bisa melihat birunya danau berpadu dengan hijaunya pegunungan yang mengitari kota Como. Tak heran, suasana pertandingan di stadion ini kerap mendapat sorotan tersendiri.
Bagi masyarakat Como, stadion ini bukan sekadar arena olahraga, melainkan juga simbol kota. Keberadaannya melekat pada sejarah, identitas, dan kebanggaan mereka. Dengan Como berlaga di kasta tertinggi, cerita lama dan harapan baru bertemu di tempat yang sama.
Rumah Bersejarah di Tepi Danau
One of the most beautiful places in the world to play football 😍 Stadio Giuseppe Sinigaglia in Como, Italy is a sight to behold ⛰️ (📸 @Como_1907) pic.twitter.com/rRSssQ4mYs
— ESPN FC (@ESPNFC) July 29, 2025Stadio Giuseppe Sinigaglia dibangun pada 1927 atas perintah Benito Mussolini dan dirancang oleh arsitek Giovanni Greppi. Stadion ini dinamai Giuseppe Sinigaglia, seorang atlet dayung asal Como yang gugur dalam Perang Dunia Pertama.
Sejak 1928, stadion ini menjadi markas Como 1907 dan terus menjadi saksi perjalanan naik-turunnya klub. Dari promosi hingga degradasi, stadion ini tetap berdiri di tepi danau sebagai latar setiap kisah.
Keistimewaan utamanya adalah lokasinya yang sangat dekat dengan danau, menjadikannya berbeda dari stadion manapun di Italia. Hal ini pula yang membuat jurnalis olahraga ternama, Gianni Brera, pernah menyebutnya sebagai "stadion terindah di dunia".
Kapasitas yang Terus Berubah
Sejak terakhir kali Como tampil di Serie A pada musim 2002/2003, kapasitas stadion sudah beberapa kali diubah. Saat itu, stadion bisa menampung 13.900 penonton, sedangkan pada 2025 kapasitas resminya tercatat 10.759 penonton.
Perubahan kapasitas ini banyak dipengaruhi oleh kebutuhan keamanan, standar liga, dan renovasi fasilitas. Misalnya pada musim 2023/2024 di Serie B, kapasitas komersialnya hanya sekitar 7.000 kursi sebelum kemudian bertahap meningkat.
Pada Februari 2025, sektor tribune untuk suporter tim tamu ditambah 175 kursi, memperlihatkan usaha klub dalam menyesuaikan diri dengan regulasi baru. Proses ini menunjukkan bahwa meski bersejarah, stadion tetap bergerak mengikuti zaman.
Kebanggaan Como dan Harapan Baru
Como 1907 kini dikenal memiliki pemilik terkaya di sepak bola Italia, setelah diakuisisi Hartono bersaudara melalui Djarum Group pada 2019. Bahkan, saham minoritas klub juga dimiliki sosok ternama seperti Cesc Fabregas dan Thierry Henry.
Keberadaan nama-nama besar ini menambah sorotan terhadap Como, yang terus berusaha membangun fondasi kuat di Serie A. Stadion Sinigaglia menjadi panggung utama perjalanan baru klub ini di level tertinggi.
Bagi suporter, setiap pertandingan kini menjadi momen spesial, bukan hanya karena lawannya, tetapi juga karena atmosfer stadion. Sejarah, keindahan, dan harapan berpadu dalam satu tempat yang begitu ikonik bagi kota Como.