Liputan6.com, Semarang Pemerintah melatih dokter umum agar mampu melakukan prosedur kontrasepsi pada pria yakni vasektomi. Pelatihan diberikan lantaran kebanyakan dokter umum tidak mendapatkan teknik tersebut saat di bangku kuliah.
“Vasektomi ini sebenarnya hal yang dibilang baru juga enggak, tetapi kebanyakan dokter umum itu tidak mendalami pada saat pendidikannya. Jadi, tidak semua dokter umum itu mengetahui tentang vasektomi,” kata Ketua Tim Kerja Provider KB Pria Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN dokter Raymon Nadeak.
Tak cuma skill dalam vasektomi, para dokter umum yang dilatih berpeluang untuk mengedukasi masyarakat bahwa tugas ber-KB tidak hanya diemban oleh perempuan.
Raymon mengatakan rendahnya minat dokter dalam memberikan layanan vasektomi berkaitan dengan jumlah akseptor yang masih sangat terbatas di Indonesia.
“Ketika dia sudah berpraktik di lapangan dan memiliki profesi sebagai dokter, dia belum tentu mendapatkan pasien atau akseptor, jadi itu akan memengaruhi, dan kalau tidak ada akseptor berarti kan dia tidak ada pendapatan jasa medisnya,” kata Raymon saat melatih 15 dokter di Semarang, Jawa Tengah mengutip Antara.